Kwarda Sulbar
Kwarda Sulbar Dorong Penguatan dan Evaluasi Kelembagaan Pramuka
Ia menegaskan, kevakuman bukan sekadar persoalan administrasi, tetapi terkait keberlanjutan pembinaan karakter generasi muda.
Ringkasan Berita:
- Kwarda Sulawesi Barat mendorong penguatan dan evaluasi kelembagaan Pramuka di seluruh tingkatan, termasuk Kwarcab yang vakum beberapa tahun.
- Sinergi Kwarcab dengan Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) dan Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) dianggap krusial untuk memastikan legitimasi, koordinasi, dan keberlanjutan organisasi Pramuka di Sulawesi Barat.
- Kwarda menekankan bahwa kevakuman struktural berdampak pada stagnasi program kerja dan pembinaan karakter.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Barat terus mendorong penguatan dan evaluasi kelembagaan di seluruh tingkatan, mulai dari Kwarda hingga Kwartir Cabang (Kwarcab) di kabupaten.
Langkah ini dilakukan melalui agenda evaluasi dan pembinaan intensif, khususnya bagi Kwarcab yang mengalami kevakuman beberapa waktu terakhir.
Andalan Daerah Bidang Organisasi dan Hukum Kwarda Sulawesi Barat, Surakhmat, menegaskan, penguatan kelembagaan merupakan bagian penting dari revitalisasi organisasi.
Baca juga: Dilantik, Suhardi Duka Jadi Mabida dan Suraidah Ketua Kwarda Pramuka Sulbar 2025-2030
Menurutnya, keberlangsungan struktur organisasi harus terjaga agar proses pembinaan generasi muda melalui jenjang pendidikan kepramukaan berjalan berkesinambungan.
“Kwarda saat ini mendorong penguatan kelembagaan sekaligus evaluasi dinamika organisasi, baik di level Kwarda maupun Kwarcab. Tidak sekadar aspek administratif, tetapi memastikan fungsi pembinaan berjalan efektif. Bagi Kwarcab yang vakum lama, masuk juga dalam monitoring Orgakum Kwarda,” jelas Surakhmat, Sabtu (2/11/2025).
Surakhmat menambahkan, ada beberapa Kwarcab yang mengalami kevakuman struktural lebih dari dua tahun, sehingga berdampak pada stagnasi program kerja hingga Gugus Depan.
Untuk itu, Kwarda turun langsung melakukan pembinaan, agar pembina, pelatih, dan peserta didik tidak terdampak kondisi kelembagaan yang vakum.
Ia menekankan pentingnya sinergi Kwarcab dengan Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab), karena Mabicab berperan strategis dalam memberikan dukungan moral, kebijakan, dan fasilitasi kelembagaan.
Koordinasi yang baik diharapkan memperkuat legitimasi dan keberlanjutan organisasi.
“Proses kaderisasi dan pembinaan tidak boleh terputus hanya karena persoalan administratif. Kwarda siap membantu, tetapi semangat memperbaiki struktur harus datang dari seluruh stakeholder di setiap tingkatan,” kata Surakhmat.
Ia menegaskan, kevakuman bukan sekadar persoalan administrasi, tetapi terkait keberlanjutan pembinaan karakter generasi muda.
“Semangat pembinaan, kemandirian, dan pembangunan karakter melalui Pramuka harus tetap hidup di seluruh tingkatan,” tutupnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Andalan-Daerah-Bidang-Organisasi-dan-Hukum-Kwarda-Sulawesi-Barat-Surakhmat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.