BI Sulbar

Forum Temu Responden BI Sulbar Soroti Potensi Pertanian, Perikanan, dan Inflasi

Menurut Eka, meski ada tekanan eksternal dari dinamika global, perekonomian Sulbar masih menyimpan peluang besar. 

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Suandi/Tribun-Sulbar.com
BI Sulbar - BI Sulbar menggelar Temu Responden Survei dan Liaison bertajuk Navigating Business Challenge, Building Economic di Ballroom Hotel Maleo, Mamuju, Jumat (26/9/2025). Kepala Perwakilan BI Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho, mengatakan forum ini menjadi wadah sinergi antara BI dan para mitra strategis. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Temu Responden Survei dan Liaison bertajuk Navigating Business Challenge, Building Economic di Ballroom Hotel Maleo, Mamuju, Jumat (26/9/2025).

Kepala Perwakilan BI Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho, mengatakan forum ini menjadi wadah sinergi antara BI dan para mitra strategis, termasuk pelaku usaha, untuk mendapatkan gambaran terkini kondisi perekonomian di daerah.

“Informasi dari responden survei dan liaison sangat penting untuk memastikan kami tidak keliru dalam merumuskan kebijakan. Data faktual dari lapangan menjadi dasar bagi BI memberikan rekomendasi kepada pemerintah, khususnya di Sulbar,” ujar Eka.

Baca juga: Kepala BI Sulbar: Potensi Perikanan Bisa Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Menurut Eka, meski ada tekanan eksternal dari dinamika global, perekonomian Sulbar masih menyimpan peluang besar. 

Sektor pertanian dan perikanan disebut sebagai kontributor utama yang memiliki ruang besar untuk terus ditingkatkan.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sulbar berada pada kisaran 4,05 hingga 5,05 persen di tahun ini. 

Namun, angka tersebut bisa berubah tergantung kebijakan pemerintah, misalnya percepatan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau penguatan ketahanan pangan.

Eka menegaskan, laju inflasi tetap menjadi perhatian serius. 

Sebab, jika inflasi tidak terkendali, percepatan pertumbuhan ekonomi justru berisiko menurunkan daya beli masyarakat.

“Inflasi di Sulbar memang relatif tinggi, terutama disumbang oleh beras. Karena itu, kami bersama pemerintah daerah terus memantau distribusi beras SPHP secara mingguan, agar tidak menimbulkan lonjakan harga yang lebih besar,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, BI Sulbar juga memberikan penghargaan kepada para responden survei dan liaison. 

Eka menyebut penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mitra strategis dalam menyajikan data ekonomi yang akurat.

“Tanpa dukungan data faktual, risiko disinformasi bisa terjadi. Karena itu, kami ingin mitra tetap bersemangat mendukung BI dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved