Wakil Gubernur Sulbar
34.469 Balita Tak Hadir ke Posyandu, Wagub Salim: Harus Jadi Perhatian Serius
Ia juga mengakui tantangan geografis menjadi hambatan utama kehadiran masyarakat di Posyandu, terutama di daerah pelosok.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, menyoroti masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam layanan Posyandu.
Ia menyebut sebanyak 34.469 balita belum mengakses Posyandu, meski telah digencarkan program Gerakan Cinta Posyandu.
Sorotan itu disampaikan saat Salim memimpin Kick Off Gerakan Cinta Posyandu, Selasa (9/9/2025), di Ruang Oval, Lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar. Kegiatan ini digelar secara luring dan daring.
Baca juga: Angka Stunting di Majene Mulai Turun, Dinkes Fokus Perkuat Posyandu dan Edukasi Gizi
Gerakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Sulbar Nomor 37 Tahun 2025 tentang penguatan Posyandu sebagai upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM.
Angka Kehadiran Naik, Tapi Stunting Masih Tinggi
Kepala Dinas PMD Sulbar, Yakuf F. Solon, menyampaikan bahwa kehadiran di Posyandu naik dari 54,59 persen pada Juli menjadi 68,2 persen pada Agustus 2025.
Sebanyak 73.853 balita hadir dari target 108.322 balita.
Namun, masih ada 34.469 balita belum terlayani, dan 20.384 balita atau 27,6 persen di antaranya mengalami stunting yang tersebar di enam kabupaten.
“Ini harus menjadi perhatian serius agar penanganan stunting lebih terarah dan kolaboratif,” ujar Yakuf.
Wagub: Ini PR Kita Semua
Wagub Salim menyebut meskipun terjadi peningkatan kehadiran, angka balita stunting masih mengkhawatirkan.
“Ini pekerjaan rumah kita bersama. Harus ada konsistensi lintas sektor untuk menurunkannya,” tegasnya.
Ia juga mengakui tantangan geografis menjadi hambatan utama kehadiran masyarakat di Posyandu, terutama di daerah pelosok.
“Membawa warga ke Posyandu itu tidak mudah, tapi ini kewajiban kita demi masa depan anak-anak Sulbar,” ujar Salim.
Harap Jadi Forum Solutif
Wagub berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah diskusi produktif antara pemerintah, lembaga teknis, dan masyarakat agar gerakan cinta Posyandu lebih terukur dan berdampak nyata.
Program ini juga diharapkan dapat membantu penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulbar.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.