FSTM 2025

Warga Padati Pantai Labuang Majene Nonton Final Sandeq Race, Ada Jauh-jauh dari Pinrang

‎Mereka rela duduk hingga berdiri berdesakan di sepanjang beton pembatas pantai demi mendapat posisi terbaik menyaksikan perahu layar

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Ilham Mulyawan
Anwar Wahab
‎LOMBA SANDEQ : Ribuan warga saat menyaksikan lomba segitiga perahu Sandeq di Pantai Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (14/9/2025) pagi, Mereka rela duduk hingga berdiri berdesakan di sepanjang beton pembatas pantai demi mendapat posisi terbaik menyaksikan perahu layar bercadik khas Mandar itu. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE   – Ribuan warga tumpah ruah di Pantai Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (14/9/2025) pagi, untuk menyaksikan langsung Festival Sandeq Teluk Mandar (FSTM) 2025.

‎Gelaran final Sandeq Race segitiga ini menjadi magnet besar bagi masyarakat. Sejak pukul 07.00 WITA, warga sudah memadati bibir pantai.

‎Mereka rela duduk hingga berdiri berdesakan di sepanjang beton pembatas pantai demi mendapat posisi terbaik menyaksikan perahu layar bercadik khas Mandar itu.

‎Meski matahari kian terik, antusiasme penonton tidak surut. Sebagian membawa payung, sementara lainnya memilih bertahan kepanasan selama berjam-jam.

‎Mereka datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar Majene.

Baca juga: Hari Minggu, Kantor Polres Mamuju Tengah Tetap Diserbu Warga Urus SKCK untuk PPPK Paruh Waktu

Baca juga: KRONOLOGI Laporan Kasus Dugaan Pelecehan Siswi SMA di Majene, Kepsek Membantah

‎Usman, warga asal Pinrang, rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk menyaksikan event tahunan ini.

‎“Lomba tahunan ini seru sekali, apalagi babak final, saya setiap tahun ke Majene hanya untuk melihat langsung Sandeq Race. Tahun ini saya datang bersama keluarga, sekaligus mendukung tim dari Polman,” "kata Usman sata ditemui di lokasi, Minggu (14/9/2025).

‎Hal serupa disampaikan Ahmad, warga Sendana, Majene. Ia sudah tiba di lokasi sejak pukul 07.10 WITA, meski lomba baru dimulai pukul 09.00 WITA.

‎“Sengaja datang lebih cepat, soalnya rumah saya jauh, butuh satu jam perjalanan. Jadi daripada ketinggalan, lebih baik menunggu lama,” katanya sambil tersenyum.

‎Ahmad menambahkan, Sandeq Race bukan hanya disukai kalangan bapak-bapak, tapi juga ibu-ibu, pelajar, mahasiswa hingga pejabat daerah.

‎ “Bisa dilihat sendiri, penontonnya beragam sekali,” ujarnya.

‎Pada final kali ini, terdapat 14 Sandeq terbaik yang berlaga di laut Majene. Berikut daftar perahu yang bertanding:

‎Cendrawasi

‎Sang Maharaja

‎Mandala Bintang Timur

‎Cahaya Zikir

‎Dondori

‎Air Mancur 02

‎Sahabat Padi 01

‎Sahabat Padi 02

‎Rua Piolo Aw

‎Athena

‎Nur Amanah Tg. Batu

‎Tornad

‎Sinar Banggae

Tornado

‎Bintang Maha Putra. (*)

‎Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved