Universitas Sulawesi Barat

Pemberdayaan Manarang Unsulbar Edukasi 1000 HPK untuk Mencegah Stunting di Desa Pamboborang

Stunting di daerah ini mencatat angka sebesar 24,7 persen pada tahun 2025, jauh di atas ambang batas nasional.

|
Editor: Nurhadi Hasbi
Istimewa
STUNTING - Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Sulawesi Barat menggagas program Pemberdayaan Manarang (Mama Terampil Cegah Stunting). Pemberdayaan Manarang berfokus pada edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah stunting secara berkelanjutan. 

Baik    9       21
Cukup    10       10
Kurang    16        4

Nilai rata-rata pre-test sebesar 6,90 meningkat menjadi 7,82 setelah kegiatan berlangsung.

Tak satu pun peserta mengalami penurunan kategori pengetahuan.

“Setelah ikut kegiatan ini, saya jadi lebih paham bagaimana membuat MPASI yang bergizi dan murah. Anak saya juga mulai lebih lahap makan,” ungkap salah satu peserta.

Pemberdayaan yang Berkelanjutan

Keberhasilan program Manarang tidak berhenti pada pelatihan. Pembentukan kelompok "Mama Terampil" menjadi langkah strategis untuk menjaga kesinambungan edukasi dan praktik di tingkat keluarga. 

Pertemuan bulanan, pelatihan kader lokal, serta integrasi dalam program desa (seperti PKK dan Posyandu) menjadi landasan keberlanjutan program.

Pemerintah desa, kader kesehatan, dan Puskesmas turut mendukung program ini dengan menyediakan data sasaran, lokasi kegiatan, hingga monitoring lanjutan.

Model Replikasi Nasional

Dengan pendekatan edukatif, praktis, dan berbasis komunitas, Program Manarang di Desa Pamboborang menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa.

Model ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) ke-3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, khususnya bagi ibu dan anak di wilayah pedesaan.

Mama Terampil, Anak Tumbuh Optimal

Pemberdayaan perempuan sebagai pilar keluarga melalui edukasi 1000 HPK terbukti menjadi langkah strategis dalam memutus rantai stunting.

Program “Manarang” tidak hanya menciptakan perubahan pengetahuan, tetapi juga membentuk perilaku baru yang berdampak langsung pada kesehatan generasi mendatang.

Jika satu desa bisa melahirkan puluhan "Mama Terampil", maka masa depan anak-anak Indonesia akan lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih kuat.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved