40 Persen Anak Usia Dini di Indonesia Kecanduan Gadget, Animasi 'SANG' Jadi Solusi Tontonan Aman

TRIBUN-SULBAR.COM- Kekhawatiran terhadap ketergantungan anak pada gawai semakin mendesak.

Data terbaru menunjukkan, hampir 40 persen anak usia 2-5 tahun di Indonesia telah menggunakan gadget lebih dari 2 jam per hari.

Durasi tersebut jauh melampaui rekomendasi kesehatan global (WHO dan American Academy of Pediatrics) yang menyarankan maksimal 1 jam penggunaan dengan pendampingan dan konten yang berkualitas.

Menjawab tantangan tersebut, platform edukasi Tentang Anak merespons dengan menghadirkan sinergi antara dunia edukasi dan industri kreatif lokal, resmi meluncurkan SANG, sebuah serial animasi anak Indonesia.

Baca juga: Ini 7 Manfaat Rutin Minum Kopi Hitam Tanpa Gula, Ampuh Turunkan Berat Badan

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 10 SMA Halaman 232-235 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan

Peluncuran SANG ini menjadi bagian dari kolaborasi bersama pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) dalam festival ASIKFEST di Lippo Mall Nusantara, Jakarta.

Bukan Menjauhkan, Tapi Mendampingi Lewat Konten Aman

Psikolog Anak & Konsultan Edukasi Tentang Anak, Grace E. Sameve, M.A, M.Psi, menekankan bahwa pendekatan terbaik saat ini bukanlah menjauhkan anak dari teknologi, melainkan mendampinginya.

"Teknologi kini bagian dari kehidupan anak. Yang penting bukan menjauhkan, tapi mendampingi. Peluncuran animasi ini bisa membantu orang tua mengenalkan nilai-nilai baik dengan cara yang menyenangkan,” ujar Grace.

SANG dirancang sebagai inovasi edutainment yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menanamkan nilai sosial-emosional yang penting bagi karakter anak, seperti: tolong, maaf, terima kasih, dan berbagi.

Ekosistem Terintegrasi Buatan Kreator Muda

Animasi SANG hadir sebagai karya murni anak bangsa yang digarap oleh tim kreatif muda Indonesia di bawah arahan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH sebagai Executive Producer sekaligus CEO Tentang Anak.

SANG tidak hanya berbentuk tontonan di YouTube Tentang Anak, tetapi juga menghadirkan ekosistem pembelajaran terintegrasi:

Audio: Lagu anak di Spotify dan YouTube Music.

Eksplorasi: Tersedia dalam bentuk buku dan merchandise edukatif.

dr. Mesty Ariotedjo menjelaskan bahwa animasi ini merupakan bukti nyata perpaduan sains, seni, dan emosi.

“Ini bukan sekadar animasi, melainkan bagian dari misi besar Tentang Anak untuk membentuk generasi Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global. Kami ingin memberikan ketenangan bagi orang tua lewat tontonan yang aman dan terpercaya,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com