Gaya Hidup
16 Persen Pekerja Indonesia Stres Berat, Psikolog : Jeda 5 Menit di Tengah Mobilitas Tinggi
Dalam rutinitas yang padat, menciptakan ruang tenang bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan biologis.
TRIBUN-SULBAR.COM- Kehidupan di kota besar yang serba cepat dan menuntut mobilitas tinggi telah menimbulkan dampak serius pada kesehatan mental pekerja.
Menurut laporan State of the Global Workplace 2024 dari Gallup, sekitar 16 persen pekerja di Indonesia mengalami tekanan emosional akibat stres berkepanjangan.
Beban kerja tinggi dan waktu perjalanan yang panjang menjadi faktor pemicu utama.
Baca juga: Pickup Bermuatan Ayam Potong di Polman Merugi Rp20 Juta usai Diseruduk Mobil Innova
Baca juga: Hilang 7 Meter dalam 2 Tahun, Pantai Tura Pasangkayu Darurat Abrasi, Rumah Warga Terancam
Psikolog Irma Gustiana menjelaskan bahwa stres yang tidak dikelola dengan baik dapat langsung memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
“Emosi merupakan sinyal tubuh. Jika emosi negatif tidak dikelola, dampaknya bisa terlihat pada kualitas tidur, daya tahan tubuh, hingga kemampuan kita untuk fokus," ujar Irma dalam acara Media Gathering #TenangBersamaBluebird di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Dalam rutinitas yang padat, menciptakan ruang tenang bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan biologis.
Irma menekankan, memberikan waktu jeda paling tidak lima menit sudah cukup efektif membantu menurunkan aktivitas saraf yang memicu rasa cemas dan lelah.
Wellness practitioner Rahne Putri menambahkan, cara paling sederhana untuk menenangkan diri dapat dilakukan di mana saja, bahkan tanpa alat khusus.
“Menarik napas dalam, meluruskan kaki, atau membiarkan tubuh bersandar tanpa distraksi bisa menjadi hal-hal kecil yang menyelamatkan hari. Aktivitas ini bisa dilakukan di mana pun, termasuk ketika dalam perjalanan,” jelas Rahne.
Menurut Rahne, melatih kehadiran penuh (mindfulness) saat beraktivitas membantu otak beristirahat sejenak dari pikiran yang terus berlarian.
Hasilnya, seseorang bisa kembali fokus dan berpikir lebih jernih.
Selain itu, para ahli menyarankan pembatasan waktu menatap layar, menjaga pola tidur yang baik, serta menyediakan ruang kecil untuk hobi atau kegiatan yang menyenangkan.
Bluebird Ajak Masyarakat Manfaatkan Waktu Perjalanan untuk Healing
Kesadaran akan pentingnya jeda ini juga didukung oleh sektor swasta melalui kampanye #TenangBersamaBluebird.
Gerakan ini mengajak masyarakat untuk memanfaatkan waktu yang dihabiskan dalam perjalanan sebagai ruang rehat singkat bagi tubuh dan pikiran.
Monita Moerdani, Chief Marketing Officer PT Blue Bird Tbk, menyampaikan bahwa perjalanan seharusnya dimaknai lebih dari sekadar berpindah tempat.
"Kami ingin menghadirkan pengalaman perjalanan yang memberi ruang bagi ketenangan dan kenyamanan batin di tengah rutinitas yang padat. Perjalanan harus menjadi kesempatan untuk memulihkan diri dari hiruk-pikuk aktivitas harian," tutupnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tips meraih ketenangan diri di tengah kesibukan dan bisingnya kota besar
| Wajib Tahu! Ini 6 Jurus Ampuh Orang Tua Jauhkan Anak dari Handphone, Nomor 3 Paling Krusial |
|
|---|
| Takut Suami Direbut Pelakor ? 7 Kunci Wajib Diketahui Istri Agar Suami Betah dan Nyaman di Rumah |
|
|---|
| Bukan Dimarahi, Ini 5 Kunci Ciptakan Anak 'Nurut' Sekaligus Mandiri Sejak Dini, Dijamin Anti Drama |
|
|---|
| Mengenal Generasi Z: Lahir di Era Digital, Paling Inklusif, Tapi Rentan Krisis Kesehatan Mental |
|
|---|
| Bahaya Fenomena Flexing pada Anak Muda, Bukan Sekadar Pamer, Tapi Masalah Psikologis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Kehidupan-di-kota-besar-yang-serba-cepat-dan-menun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.