TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Kuridi mendatangi Markas Polsek Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (13/8/2025) malam.
Mereka berjalan kaki sejauh tiga kilometer untuk meminta ketegasan polisi, terkait kasus penikaman yang melukai tiga warga Kuridi dalam bentrokan antar suporter sepak bola di Lapangan Bahagia Galung, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Selasa (12/8/2025) sore.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara tim Kasambang versus Dayangina, yang dimenangkan tim Dayangina melalui drama adu penalti.
Kapolsek Tapalang AKP Mino membenarkan kedatangan warga tersebut.
"Malam tadi warga Kuridi datang secara baik-baik ke Polsek. Mereka menuntut agar pelaku penikaman segera ditangkap," kata Mino saat dihubungi, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: Sulbar Urutan Kedua Provinsi Rawan Bencana di Indonesia, BPBD : Ambil Langkah Srategis ke Zona Aman
Baca juga: Tegas! Bupati Pasangkayu Akan Sanksi ASN Tidak Hadir Upacara HUT ke-80 RI Meski Hari Minggu
Menurut Mino, pihaknya sudah berkomitmen menindaklanjuti laporan warga.
"Saya juga sudah sampaikan ke Reskrim dan Kapolres, mewakili masyarakat, agar pelaku segera diamankan," ujarnya.
Kasus ini kini ditangani Satuan Reserse Kriminal Polresta Mamuju.
Diberitakan sebelumnya, bentrok antar pendukung sepakbola terjadi, usai seorang warga Kasambang diduga terpancing emosi dan berlari ke lapangan mengejar warga Kuridi.
Insiden itu memicu perkelahian massal antara dua kelompok suporter.
Akibat bentrokan, tiga warga Kuridi terluka dan dibawa ke Puskesmas Tapalang.
Polisi yang bertugas di lokasi langsung berupaya melerai kericuhan, dibantu 30 personel gabungan dari Polresta Mamuju.
Sebelumnya, empat warga Kasambang sempat dibawa ke Polresta untuk diperiksa, namun sudah dipulangkan karena tidak cukup bukti.
Gabungan piket fungsi dan Tim Resmob Polresta Mamuju bergerak cepat membantu back up Polsek Tapalang dalam meredam keributan.
Sebanyak 30 personel gabungan dikerahkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pengamanan, melerai massa, dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang terlibat bentrokan.
Awalnya sekitar pukul 18.00 WITA, usai drama adu penalti pertandingan sepak bola antara tim Dayangina melawan Kasambang yang dimenangkan oleh Dayangina, situasi memanas.
Salah satu warga Kasambang diduga terpancing emosi akibat kekalahan dan berlari masuk ke lapangan mengejar warga Kuridi. Peristiwa ini memicu keributan yang berujung pada aksi saling pukul antara warga Kuridi dan Kasambang.
Akibat bentrokan tersebut, 3 orang warga kuridi mengalami luka dan segera dievakuasi ke Puskesmas Tapalang untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolsek Tapalang bersama personel yang ada di lokasi langsung bertindak cepat melerai kedua belah pihak.
Tidak lama berselang, Personil bantuan dari Polresta Mamuju tiba untuk mengamankan situasi sekaligus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang memprovokasi keributan.
"Kami tidak akan mentolerir tindakan anarkis dalam bentuk apapun.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para suporter, untuk tetap menjaga keamanan, menjunjung sportivitas, dan tidak mudah terpancing emosi. Aparat kepolisian akan terus melakukan patroli serta mengamankan wilayah untuk mencegah kejadian serupa terulang,” ujar Kapolresta Mamuju melalui Kasi Humas Ipda Herman Basir.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di Kecamatan Tapalang telah berangsur kondusif. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi