TRIBUN-SULBAR.COM,MAJENE - Pondok Pesantren Nuhiyah Pambusuang bekerja sama dengan Keluarga Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar (KPM-PM) Kecamatan Balanipa gelar lapak baca di pelataran pondok pesantren, di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu (6/8/2025).
Diskusi ini upaya mendukung program Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mewajibkan setiap siswa menuntaskan 20 buku sebagai syarat kelulusan.
Para santri antusias mengikuti kegiatan yang tidak hanya menyediakan berbagai bacaan menarik, tetapi juga mendorong diskusi aktif terkait isi buku yang dibaca.
Ketua Umum KPM-PM Balanipa, Resmadyar Arham, menjelaskan kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan literasi pelajar.
Baca juga: Bapperida Sulbar dan BPKP Bahas Penanganan dan Intervensi Angka Stunting di Sulawesi Barat
Baca juga: Bapperida Sulbar dan BPKP Bahas Penanganan dan Intervensi Angka Stunting di Sulawesi Barat
Menurutnya, rendahnya minat baca di kalangan pelajar di Sulawesi Barat menjadi salah satu perhatian utama.
"Ini bentuk konkret dukungan terhadap kebijakan Gubernur Sulawesi Barat terkait kewajiban membaca 20 buku sebagai syarat kelulusan," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, guru Ponpes Nuhiyah Pambusuang, Subhan, mengapresiasi penuh inisiatif tersebut.
Ia menilai bahwa kegiatan seperti ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan budaya literasi di lingkungan sekolah.
"Kegiatan ini sangat positif dan perlu dijadikan agenda rutin agar semangat membaca terus berkembang di kalangan siswa," ujarnya.(*)
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab