Berita Sulbar

Logam Tanah Jarang Sulbar Dilirik Pemerintah Pusat, Segera Kirim Tim Ekspedisi untuk Meneliti

Penulis: Suandi
Editor: Abd Rahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LTJ Sulbar - Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, saat ditemui usai membuka kegiatan retreat Pemprov Sulbar di Markas Korem 142 Tatag, Mamuju, Jumat (18/7/2025). Ia menyatakan bahwa pemerintah pusat mulai melirik potensi logam tanah jarang (LTJ) di Sulawesi Barat (Sulbar).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyatakan bahwa pemerintah pusat mulai melirik potensi logam tanah jarang (LTJ) di Sulawesi Barat (Sulbar).

Pernyataan itu disampaikan saat membuka kegiatan retreat Pemprov Sulbar di Markas Korem 142 Tatag, Mamuju, Jumat (18/7/2025).

Iftitah mengungkapkan logam tanah jarang masih menjadi topik baru baginya, namun potensinya sangat menjanjikan.

Baca juga: Penyabab SMPN 7 Kalukku Kekurangan Siswa Baru, Hanya 5 Orang Terdaftar di Tahun Ajaran 2025

Baca juga: Ini Daftar Tiga Merek Beras Oplosan Ditemukan di Toko Ritel Modern Polman

"Tanah jarang ini adalah bagi saya ya, itu sesuatu yang baru dan saya juga sedang mempelajari, jadi saya mempelajari skill-nya, apa itu logam tanah jarang, apa itu adalah panah sebagainya," ujarnya.

"Tapi yang saya dapatkan informasinya itu luar biasa. Kalau tidak keliru saya, mungkin bisa didengarkan ulang, kemarin Presiden Amerika Serikat Donal Trump dia juga ingin masuk, kalau misalkan dibuka di Indonesia, dia ingin masuk," ungkapnya.

Iftitah mengatakan, pemerintah berencana mengirim Tim Ekspedisi Patriot yang beranggotakan 105 orang dari berbagai perguruan tinggi, mulai akhir Agustus 2025. 

Salah satu misi tim ini adalah meneliti lebih dalam potensi LTJ di Sulbar, selain tugas-tugas lainnya seperti sektor penerangan, pertanian, dan kependudukan.

"Tetapi salah satu yang nanti akan kami berikan tugas kepada tim ekspedisi Patriot, yang juga adalah masalah logam tanah jarang. Jika memang ini betul-betul nyata, dan besar potensinya, seperti yang saya sampaikan tadi kepada peserta tim, maka kita harus waspada. Waspada bukan berarti dalam arti takut, tapi ayo kita lebih dalam lagi meningkatkan kapasitas masyarakat.

"Supaya ketika investasi masuk, masyarakat tidak menjadi penonton, tapi betul-betul terserap oleh lapangan kerja, yang tersedia akibat adanya investasi yang masuk," jelasnya.

Iftitah mencontohkan pengalaman di Sulawesi Tengah, di mana masuknya investasi besar-besaran sempat memacu pertumbuhan ekonomi hingga dua digit, namun juga diiringi dengan meningkatnya angka kemiskinan.

"Kita belajar dari Sulawesi Tengah, ketika investasi masuk, ratusan triliun rupiah, itu pertumbuhan ekonominya sekarang dua digit, lebih dari 10 persen, pernah sampai dengan 16 persen. Tapi kemarin berdasarkan informasi dari pak gubernur Sulawesi Tengah, kemiskinan naik. Justru itu yang tidak kita harapkan.

"Kita ingin Sulawesi Barat sebagai salah satu role model kawasan transmigrasi yang bisa betul-betul inklusif dan berkelanjutan masyarakat dengan sejahtera dengan keberadaan investasi," pungkasnya.

Sulawesi Barat memiliki cadangan logam tanah jarang yang cukup signifikan. 

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM, kadar total LTJ di wilayah Mamuju mencapai 4.571 parts per million (ppm). 

Namun jumlah pasti sumber daya dan cadangan masih memerlukan eksplorasi lebih lanjut.

Halaman
12