Ia sempat berharap harga akan kembali stabil usai Ramadan, namun faktanya justru sebaliknya.
“Iya, saya kira harga-harga akan turun. Tapi ini semenjak setelah Ramadan malah terus naik,” ujarnya saat ditemui di warungnya pada Minggu (6/7/2025).
Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan menurut Sadika di antaranya adalah beras, cabai, tomat, dan aneka sayuran.
Kenaikan harga ini turut berdampak langsung pada operasional warung makannya.
“Beras naik, sayuran, cabe, dan tomat. Makanya kami mau naikkan harganya,” sambungnya.
Selama ini, warung makan milik Sadika masih mempertahankan harga standar untuk menu seperti nasi campur, nasi goreng, gado-gado, dan bakso, yakni Rp15 ribu per porsi.
Namun dengan terus meningkatnya harga bahan pokok, ia berencana melakukan penyesuaian harga.
“Mungkin nanti-nanti rata Rp18 ribu,” katanya.
Sadika menyadari bahwa menaikkan harga bisa berdampak pada menurunnya jumlah pelanggan.
Namun, ia menyebutkan bahwa kondisi ini terpaksa dilakukan agar usahanya tetap bisa bertahan.
“Kami juga tidak mau rugi. Modal sekarang besar. Mau tidak mau harus disesuaikan,” ujarnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi