"Waktu saya keluar dari rumah, ada bisikan iblis, bilang tangkap itu iblis, jadi saya bawa parang tebas iblis itu," kata pelaku kepada wartawan.
Pelaku bercerita awalnya terlibat cek cok dengan salah satu keluarganya hingga emosinya tersulut.
Saat pelaku keluar rumah, dia merasa mendapat bisikan setan untuk segera menangkap iblis.
Pelaku lalu keluar rumah membawa parang, dia melihat SA yang menjadi korban pertama di warung jualan.
"Ada bisikan bilang cepat selesaikan itu iblis sebelum kabur, sehingga saya tebas, saya memang salah, saya minta maaf kepada keluarga korban," ungkapnya.
Meski mengaku dapat bisikan iblis, pelaku sempat menyampaikan penyesalan atas perbuatannya dan meminta maaf kepada pihak keluarga korban.
Awalnya pelaku cekcok dengan anggota keluarganya.
Tersulut emosi, pelaku kemudian keluar rumah.
Saat berada di lar rumah itulah, pelaku merasa mendapat bisikan setan untuk segera menangkap iblis.
Pelaku lalu keluar rumah membawa parang.
Dia melihat korban pertama, Sisilia yang sedang berbelanja di warung pinggir jalan.
Diberitakan sebelumnya, dua warga jadi korban pembacokan seorang pria diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat pada Minggu (1/6/2025).
Terduga pelaku Andi Heru (35) membacok korban di dua tempat berbeda.
Korban pertama Sisilia Agatha (53) meregang nyawa usai dibacok di bagian belakang kepala sebanyak dua kali, saat ia sedang berbelanja di warung.
Korban merupakan warga asal Desa Nangablo, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga di Wonomulyo Polman.