TRIBUN-SULBAR.COM,MAJENE - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene, meminta kepada Kejakasaan Negeri (Kejari) Majene agar segera menuntaskan kasus dugaan korupsi pengadaan kapal yang merugikan negara Rp2,1 miliar.
Diketahui,Kejaksaan Negeri (Kejari) Majene belum menahan dua tersangka korupsi kapal di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Majene.
Kedua tersangka masih bebas berkeliaran meski sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Cuaca Buruk, Nelayan di Mateng Tidak Melaut, Harga Ikan Kakap di Pasar Topoyo Tembus Rp150 Ribu
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Unsulbar Penerima Beasiswa Diminta Selesaikan Studi Tepat Waktu
Hal ini menjadi kekecewaan aktivis HMI karena tersangka kasus korupsi tersebut belum juga menjalani hukuman alias ditahan.
HMI Majene juga menyebutkan, kasus dugaan korupsi dana desa juga menjadi sorotan karena dinilai lamban untuk diproses oleh para penegak hukum.
Ketua Bidang Pergolakan dan Kajian Pergerakan (PTKP) HMI Cabang Majene, Kadi, menyoroti sejumlah kasus dugaan korupsi yang hingga kini belum tuntas, baik yang sedang ditangani Kejaksaan Tinggi Sulbar maupun Kejari Majene.
“Kasus dugaan korupsi di beberapa desa, termasuk persoalan kapal, menjadi perhatian serius kami. Isu ini yang akan kami bawa dalam aksi nanti,” ungkap Kadi, kepada wartawan Minggu (24/8/2025).
Karena itu, seluruh anggota atau pengurus HMI Majene akan segera turun berunjuk rasa menuntut kejari segera menuntaskan kasus dugaan korupsi.
Kadi menegaskan, HMI Majene akan melakukan konsolidasi internal hari ini untuk mematangkan langkah sebelum turun ke jalan.
“Intinya, konsolidasi akan kita gelar hari ini. Dari situ, segera kami tindaklanjuti dengan aksi, "lanjutnya.
Dalam waktu dekat, HMI akan kembali turun ke jalan untuk mendesak Kejati dan Kejari menuntaskan kasus-kasus korupsi di Majene.(*)
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab