TRIBUN-SULBAR.COM- Dalam ajaran Islam, doa memegang peranan sentral sebagai jembatan komunikasi antara hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT.
Lebih dari sekadar permohonan, doa adalah ibadah, wujud penghambaan, dan pengakuan akan keterbatasan diri serta kebesaran Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Keberadaan doa ini membawa kemudahan yang luar biasa bagi umat Muslim dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Janji Allah dalam Al-Qur'an dan Sunnah
Al-Qur'an secara eksplisit menegaskan kemudahan dalam berdoa. Allah SWT berfirman dalam Surat Ghafir ayat 60:
"Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Baca juga: BWS V Sulawesi Ralat Pernyataan Soal Izin Tambang: PT Jaya Pasir Andalan Kantongi Rekomendasi Teknis
Baca juga: VIRAL,Guru Joget-Joget di saat Sekolah Terendam Banjir, Netizen Justru Bela Guru
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, tetapi juga menjanjikan pengabulan.
Ini adalah bentuk kemudahan pertama: akses langsung kepada Allah tanpa perantara, kapan pun dan di mana pun.
Selain itu, banyak ayat lain yang menegaskan hal serupa, seperti dalam QS. Al-Baqarah ayat 186:
"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Hadis Nabi Muhammad SAW juga banyak menguatkan konsep kemudahan doa ini. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon kemudahan adalah:
"Allahumma laa sahla illa maa ja'altahu sahlaa, wa anta taj'alul haznaa idza syi'ta sahlaa."
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah." (HR. Ibnu Hibban)
Doa Nabi Musa AS dalam menghadapi Firaun juga menjadi contoh kemudahan dalam berkomunikasi dengan Allah, sebagaimana tercantum dalam QS. Thaha ayat 25-28:
"Qāla Robbis rohli sodri, Wa yassirli amri, Wahlul 'uqdatan min lisani, Yafqahu qauli."