HARLAH PMII

PMII Berdampak

Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan PB PMII 2021–2024 Muhammad Aras Prabowo

Oleh: Muhammad Aras Prabowo 
Direktur Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan PB PMII 2021–2024

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi kader yang tumbuh dari semangat intelektual, spiritual, dan sosial.

Sejak berdiri pada 17 April 1960 hingga kini berusia 65 tahun, PMII telah menjadi bagian penting dari dinamika pergerakan mahasiswa Islam yang independen dan progresif.

PMII telah melahirkan banyak tokoh nasional dan daerah yang kini tersebar dalam berbagai sektor kehidupan: pemerintahan, pendidikan, ekonomi, teknologi, sosial, hingga kancah internasional.

Gerakan PMII mengalami transformasi dari masa ke masa. Pada awalnya, PMII hadir sebagai wadah ekspresi mahasiswa Nahdlatul Ulama yang ingin membangun peradaban Islam rahmatan lil alamin di lingkungan kampus.

Seiring waktu, PMII tumbuh menjadi organisasi dengan visi kebangsaan yang kokoh, berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, dan menjadikan kaderisasi sebagai jantung gerakan.

Kaderisasi PMII terdiri dari tahapan yang sistematis dan berjenjang. Proses ini dimulai dari Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) sebagai pintu masuk pengenalan ideologi, sejarah, dan nilai dasar PMII.

MAPABA adalah ruang pembentukan kesadaran awal kader tentang identitas keislaman dan keindonesiaan yang moderat.

Setelahnya, kader melanjutkan ke Pendidikan Kader Dasar (PKD), yang menekankan pada penguatan ideologis, militansi, dan pengorganisasian.

Setelah PKD, kader akan masuk ke tahap Pendidikan Kader Lanjut (PKL). Di tahap ini, penekanan dilakukan pada analisis sosial, kepemimpinan, strategi gerakan, dan pemahaman geopolitik.

PKL menjadi ruang pembentukan “organisator ideologis” yang siap berkiprah lebih luas. Sedangkan Pendidikan Kader Nasional (PKN) adalah tahapan tertinggi dalam jenjang formal kaderisasi PMII.

Di PKN, kader diproyeksikan untuk mengisi ruang-ruang strategis nasional dengan narasi keumatan dan kebangsaan yang inklusif.

Namun, dalam konteks tantangan global saat ini, PMII perlu menghadirkan inovasi kaderisasi dalam bentuk Pendidikan Kader Profesi (PKP).

PKP adalah ikhtiar untuk memperkuat kompetensi kader PMII dalam bidang-bidang profesi seperti ekonomi, teknologi, pendidikan, hukum, kesehatan, dan lainnya. Tujuannya adalah agar kader PMII tidak hanya unggul dalam ideologi dan gerakan, tetapi juga memiliki daya saing profesional yang tinggi.

Pendidikan Kader Profesi (PKP) merupakan respon strategis dalam menjawab tantangan kompetensi dan kebutuhan industri di era globalisasi. PKP dirancang sebagai sistem pendidikan nonformal berbasis profesi yang terstruktur, memberikan pelatihan, pendampingan, dan sertifikasi kepada kader sesuai bidang keilmuan dan karier yang mereka tekuni.

Halaman
123