Harga Ikan

Harga Ikan di Pasar Topoyo Mamuju Tengah Masih Mahal, Ini Sebabnya

Penulis: Sandi Anugrah
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARGA IKAN NAIK - Suasana kompleks pasar ikan Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Harga ikan masih belum stabil pasca lebaran idul fitri, Minggu (13/4/2025). Salah seorang pedagang ikan, Lela mengaku kenaikan harga ikan dipicu kurangnya stok ikan dari nelayan.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Harga ikan di pasar tradisional Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) masih belum stabil 13 hari pascalebaran idul fitri.

Salah seorang pedagang ikan, Lela mengaku kenaikan harga ikan dipicu kurangnya stok ikan dari nelayan.

Baca juga: Bupati Mamuju Tengah Arsal Aras Segera Mutasi Pejabat OPD Pemkab Mateng, Tunggu Arahan Kemendagri

Baca juga: Kronologi Pencurian di Kantor Lurah Lembang Majene, Kerugian Ditaksir Rp 3 Juta

Hal itu dikarenakan nelayan masih enggan turun melaut karena cuaca buruk.

"Banyak nelayan belum melaut pak, penyebab ikan mahal," ujar Lela saat ditemui di Kompleks Pasar Topoyo, Minggu (13/4/2025).

Menurutnya, tingginya curah hujan dan angin kencang sudah terjadi di wilayah Mamuju Tengah beberapa hari terakhir.

Sehingga, sejumlah nelayan masih enggan turun melaut.

Ia merincikan, harga ikan turingan semula Rp30 ribu naik menjadi Rp45 ribu.

Ada juga satu ekor turingan seharga Rp50 ribu padahal sebelumnya Rp30 ribu.

Sementara ikan walasuji dari harga Rp30 ribu perkilogram menjadi Rp60ribu - Rp65 ribu.

Adapun ikan batu merah sebelumya harga Rp65 ribu perekor naik menjadi Rp150 ribu.

Sementara ikan tembang, banjar dan cakalang harga semula harga Rp25 ribu naik menjadi Rp30 ribu tetapi jumlahnya berkurang.

Adapun ikan layang di jual Rp20 ribu tiga ekor padahal sebelumnya Rp20 ribu lima ekor.

Selain ikan air asin, ikan air payau dan tawar juga sulit ditemukan.

Utamanya ikan bolu/bandeng dan ikan gabus juga sejenisnya.

"Yang ada di pasaran rata-rata ikan air asin sementara ikan air tawar belum ada, seperti ikan bolu/bandeng, nila, gabus dan lainnya," terangnya.

Halaman
12