Berita Mamuju

Warga Lingkungan Timah Mamuju Belum Tersentuh Bantuan Sembako 3 Hari Usai Banjir

Penulis: Abd Rahman
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Lingkungan Timah dan Tarambang, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), korban banjir saat mencuci pakaian di Sungai Kali Mamuju, Rabu (29/1/2025). Korban banjir ini butuh bantuan sembako dan air bersih dari pemerintah maupun relawan.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Selain krisis air bersih, warga Lingkungan Timah dan Lingkungan Tarambang, Kelurahan Mamunyu, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluh karena belum mendapat bantuan makanan pascabanjir melanda.

Para warga yang ditemui Tribun-Sulbar.com, di sungai Kali Mamuju itu mengaku, bahan makanan di rumah seperti beras dan bumbu-bumbu dapur mereka sudah habis terbawa banjir pada Minggu (26/1/2025) malam.

Baca juga: Waspada Banjir dan Longsor! Sulbar Berpotensi Dilanda Hujan Lebat & Angin Kencang hingga 31 Januari

Baca juga: Pemkab Mamuju Segera Normalisasi Kanal Cegah Banjir

Sehingga mereka kesulitan dan resah karena belum mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah maupun relawan.

Warga Lingkungan Timah Ayu (28) mengaku, setelah banjir menerjang rumahnya ia tidak lagi punya beras untuk dimasak.

"Sudah tiga hari kami tidak masak karena beras habis di bawa banjir, kemudian perabot rumah tangga seperti alat elektronik juga rusak terkena lumpur," ungkap Ayu kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (29/1/2025).

Tidak hanya itu, air untuk minum saja susah karena tidak ada lagi air bersih yang bisa digunakan untuk memasak.

"Kami butuh juga air minum, beras dan bahan sembako lainya. Meski ada bantuan makanan tapi makanan jadi (nasi bungkus) tapi itukan tidak cukup," ungkapnya.

Lanjut Ayu menuturkan, dia dan keluarganya terpaksa harus ke sungai untuk mencuci pakaian kotornya sebab tiga hari setelah banjir ini air sulit di peroleh.

Warga Lingkungan Timah benar-benar kesulitan karena susahnya air dan juga bahan makanan yang saat ini belum ada.

Ia juga berharap, pemerintah daerah bisa memperhatikan warga korban banjir yaitu memberikan bantuan berupa sembako terutama air bersih.

"Rumah kami masih kotor, kita dahulukan dulu pakaian. Karena air untuk membersihkan rumah itu tidak ada," pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan hasil asesmen BPBD, sebanyak 1.377 unit rumah, dua unit fasilitas ibadah dan tujuh unit sekolah terdampak banjir.

Tercatat tujuh unit rumah rusak dan sebanyak 1.972 jiwa terdampak kejadian ini.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman