TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Sejumlah tenaga honorer dari Dinas Perhubungan (Dishub) Majene mendatangi kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Majene, Rabu (15/1/3025).
Mereka menyampaikan protes terkait adanya dua tenaga honorer Kategori 2 (K2) asal Sendana yang dinyatakan lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), namun tidak ditemukan namanya dalam daftar di kantor instansi tersebut.
Perwakilan honorer Salma menyatakan bahwa hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, kedua honorer K2 tersebut diketahui tidak pernah aktif bekerja di instansi terkait.
Kondisi ini dinilai tidak adil bagi tenaga honorer lain yang sudah lama mengabdi dan memenuhi syarat administrasi maupun kinerja.
"Kami hanya ingin memastikan proses seleksi P3K dilakukan secara transparan dan adil. Tidak seharusnya ada nama yang lolos, tapi tidak tercatat atau tidak aktif bekerja di kantor," ujar salma saat ditemui Tribun Sulbar.com di lokasi.
Lebih lanjut ia mengatakan, dirinya cek sendiri ke salah satu instansi di Kecamatan Sendana bahwa orang yang lolos itu tidak memiliki nama di kantor tersebut namun lolos.
Ia juga menyampaikan dirinya sampai saat ini masih menelusuri data honorer itu yang dimana disinyalir, adalah penyusup.
"Data yang kami pegang memang belum ada makanya kami ke sini untuk memperjelas kelolosan 2 orang tersebut, " Tutupnya.
Sebelumnya diberitakan puluhan pegawai honorer Dinas Perhubungan (Dishub) datangi kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Majene, pada Rabu, (15/1/2025).
Mereka memprotes hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dinilai tidak transparan dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Para honorer ini menyampaikan keluhan terkait nama-nama yang lolos seleksi PPPK.
Menurut mereka, banyak pegawai honorer yang telah bekerja selama bertahun-tahun namun tidak lolos, sementara ada peserta lain yang tidak pernah honor justru berhasil masuk daftar penerima PPPK.
"Kami yang sudah mengabdi bertahun-tahun malah tidak diakomodasi. Padahal kami memenuhi semua kriteria," ujar salah satu honorer Salma saat ditemui Tribun Sulbar.com di BKPSDM.
Selain mempertanyakan transparansi, para pegawai honorer juga meminta BKPSDM memberikan penjelasan terkait mekanisme seleksi. (*)
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab