Seiring berjalannya waktu, mereka kini memiliki puluhan kolam budidaya, termasuk 20 kolam terpal berbentuk lingkaran.
Selain itu, mereka juga memiliki kolam pembibitan berukuran sekira 28 x 6 meter.
"Sudah banyak kolam, kolam bundar saja sudah 20, dengan kolam persegi empatnya juga banyak, kalau dihitung-hitung 40 kolam," ujarnya.
Dia menuturkan panen ikan dilakukan secara bertahap, jumlahnya bisa mencapai satu kwintal per minggu.
"Panen kita tidak langsung, bertahap, bisa satu kwintal per minggu, kadang juga tidak tentu tergantung pengambilan," terang Ihwan.
Ihwan mengaku omset yang diperoleh bisa mencapai Rp 2 juta per minggu.
Untuk sekilo ikan lele dijual seharga Rp 20 ribu, sedangkan ikan nila perkilo dijual seharga Rp 25 ribu.
Dia menambahkan, ikan lele dan nila hasil budidayanya lebih banyak dipasarkan untuk warga setempat.
Bahkan diakui, mereka masih kerap kesulitan memenuhi permintaan warga.
"Pembeli kita masyarakat sekitar, kita tidak keluar karena masih kewalahan kita penuhi permintaan warga. Cuma sekali-kali saja ada pendatang yang ambil, dari Mamuju, Mamasa," tutup Ihwan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli