TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju resmi melaunching program Desa Pangan Aman Dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal di enam desa di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Senin (14/10/2024).
Tujuan dari program ini untuk menekan angka prevelensi kasus stunting pada bayi.
Launching progam ini berlangsung di kantor Bupati Polman Jl Manuggal, Kelurahan Madatte.
Kepala BPOM Mamuju Suliyanto mengatakan dipilihnya enam desa ini hasil dari koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Baca juga: BPOM Mamuju Telusuri Balita dan Anak di Majene Diduga Keracunan Bubur
Adapun eman desa jadi sasaran yakni Desa Sidorejo, Tandasura, Batulaya, Bottto, Panyampa dan Desa Baru.
Suliyanto menyebut dipilihnya enam desa ini karena melihat angka stunting di warga desa masih cukup tinggi.
"Ini merupakan program yang dapat disinergikan dengan visi atau program pemerintah Kabupaten Polman, untuk menekan angka stunting," terang kepala BPOM Mamuju Suliyanto kepada wartawan.
Dijelaskan progam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal dapat disinergikan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa.
Menyasar balita, anak-anak, ibu hamil, sebagai pemenuhan gizi dengan konsumsi pola makan sehat.
Suliyanto menyebut program ini perlu dukungan penuh dan sinergi dari pemerintah daerah setempat.
"Agar dapat berjalan dengan baik, para petugas kami bekerja di lapangan dapat dukungan penuh saat terjun di masyarakat," ungkapnya.
Dia menambahkan beberapa kendala dalam menjalankan program sinergi ini ialah minimnya akses jaringan internet di beberapa desa.
Meski begitu petugas dari POM Mamuju akan tetap bekerja semaksimal mungkin di lapangan.
Suliyanto menyebut program ini sudah berjalan di Mamuju sejak 2017 lalu, beberapa kabupaten juga akan segera dibentuk.
Sementara itu Pj Sekda Polman I Nengah Sumadana mengapresiasi program ini, dan mengarahkan pemerintah desa ikut sinergi dalam menjalankannya.