TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Kenalkan Dayah (26) warga Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) cuan dari ternak ayam.
Berbekal ilmu dari suaminya, dirinya mulai beternak ayam kampung sejak tahun 2022.
Baca juga: Penjelasan BKD Mamuju Soal Tidak Ada Kuota PPPK di DPRD Mamuju
Baca juga: 40 Emak-emak di Mamuju Datanya Dipakai Utang Rp 400 Juta Ketua Kelompok Koperasi Mekar
"Alhamdulillah, saat ini jumlah ayam saya sudah ada puluhan ekor," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui di kediamannya, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Selasa (8/10/2024).
Ia mengaku, dari hasil ternak ayam dirinya bisa meraup cuan hingga ratusan ribu per-ekornya.
"Untuk saat ini, saya belum menjual anakan, yang saya jual itu mulai usia remaja (4-5 bulan), hingga dewasa," jelasnya.
Ia mengaku harga ayamnya mulai Rp65 ribu hingga Rp350 ribu.
Adapun jenis ayam kampung diternaknya yaitu, jenis bangkok dan philipin serta campuran keduanya.
"Perawatannya terbilang mudah, karena hanya diberi makan bergizi dan sesekali diberi vitamin," bebernya.
Namun yang menjadi kesulitannya dalam beternak adalah ketika penyakit menyerang ternaknya.
"Kalau diserang penyakit, bisa dalam sekejap semua (ayam) mati, olehnya itu kita harus rajin memperhatikan kebersihan kandang dan makanannya," jelasnya.
Meski demikian, dirinya mengaku tetap menikmati budidaya ayam kampung tersebut.
"Intinya tidak cepat putus asa, ketika diserang penyakit yah kita harus mulai dari awal lagi dan menjadikan pelajaran untuk lebih rajin memperhatikan kesehatan ternak," kuncinya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah