TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Komunitas Sammuane Pannu (SAMPAN) melepasliarkan 150 tukik (anak penyu) di Pantai Dusun Lambongan Kecamatan Tammerodo Utara, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Minggu (9/6/2024).
Tukik tersebut dilepas ke laut sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan yang digagas oleh komunitas Sampan.
Baca juga: Pj Gubernur Sulbar Lepas 60 Tukik di Pantai Landi: Langkah Nyata Lindungi Penyu
Baca juga: “I Penur” Resmi Jadi Maskot Pilkada Sulbar 2024
Acara ini dihadiri oleh beberapa masyarakat setempat dan anak-anak yang bertujuan untuk edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga habitat penyu serta mendukung pelestarian satwa laut yang terancam punah.
Ketua SAMPAN, Muhammad Huzein biasa disapa Sangkis, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkret dalam melindungi populasi penyu yang semakin terancam.
"Dengan pelepasan tukik ini, diharapkan kesadaran seluruh elemen masyarakat akan perlunya menjaga lingkungan hidup khususnya penyu sebagai hewan yang dilindungi. Kami juga melibatkan anak-anak karena kita harus memberi tahu sejak dini bahwa apa-apa saja satwa yang harus dilindungi,"kata Sankis saat ditemui Tribun Sulbar.com si Majene.
Lebih lanjut ia mengatakan pelepasan tukik di Pantai Tammerodo Utara bukan hanya sekadar kegiatan simbolis, tetapi merupakan upaya nyata dalam melestarikan keberagaman hayati laut.
Ia menyebutkan dengan sinergi komunitas SAMPAN diharapkan upaya konservasi ini akan terus berlanjut dan membawa hasil yang positif bagi kelestarian penyu di Indonesia khususnya di Majene.
Selain itu ia juga mengatakan Pantai Tammerodo Utara kini menjadi saksi bagaimana kumpulan pemuda bersatu untuk tujuan mulia, memastikan bahwa generasi mendatang masih bisa menyaksikan penyu-penyu berenang bebas di lautan.
Sehingga ia berharap semoga semangat pelestarian ini terus tumbuh dan menyebar ke berbagai daerah lain di Indonesia.
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar wahab