TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Warga kembali antre berebut beras murah di Kompleks Pasar Sentral Jl Tamajarra, Kelurahan Pekkkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat (1/2/2024).
Antrean berebut beras ini sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir sejak Selasa (20/2/2024) lalu.
Dimulai dengan melonjaknya harga beras yang terus naik selama tiga pekan berturut-turut.
Ada dua toko di kompleks pasar yang menyalurkan beras murah hasil kerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Polman.
Dua pasar ini menjadwalkan penyaluran beras dua kali dalam satu pekan, yakni Selasa dan Jumat.
Warga harus berdesak-desakan di hari penyaluran demi mendapatkan beras murah Rp 54 ribu dengan isi lima kilogram (kg).
Sementara harga beras secara umum di pedagang pasar sudah mencapai Rp 85 ribu dengan isi lima kg.
Ibu rumah tangga lanjut usia (lansia) terkadang nyaris pingsan lantaran tidak kuat berdesak-desakan.
"Kalau bisa stoknya ditambah, saya antre dua jam ternyata sudah habis, tidak dapat bagian," terang Putri kepada wartawan.
Warga Kelurahan Madatte ini kesal lantaran tidak kebagian stok beras murah, sudah lama antre.
Ia pun meminta kepada pemerintah daerah setempat agar menambah stok penyaluran beras.
Putri mengatakan tiap hari Selasa dan Jumat ia datang untuk membeli beras murah.
"Hari ini sudah tidak kebagian, harus cari beras lainnya dengan harga malah, kalau bisa stoknya ditambah," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah satu pemilik toko bernama Ilham memaparkan ada 2 ton stok beras dari Bulog untuk disalurkan
Disebutkan stok beras itu merupakan program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras.
Disalurkan kepada warga pasar dua kali dalam satu pekan, yakni hari Selasa dan Jumat.
"Stok 2 ton karung beras, hanya satu jam saja sudah habis diburu warga, ada yang tidak kebagian," ungkap Ilham.
Dia juga berharap agar stok yang dititipkan Bulog Polman dapat bertambah di toko miliknya.
Disebutkan untuk beras umum stoknya melimpah, namun tidak terlalu diburu warga.
Lantaran harganya sudah naik, sehingga warga mencari beras yang harganya lebih murah.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli