TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Badut pengamen menjamur di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Badut pengamen tersebut ada di semua titik lampu merah dalam Kota Majene.
Video badut pengamen yang menjamur di Kota Majene viral karena mendapat sorotan masyarakat.
Parahnya, badut-badut pengamen tersebut rupanya masih di bawah umur.
Seperti yang ada di lampu merah Lingkungan Paleo Kecamatan Banggae Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (01/12/2023).
Badut pengamet tersebut bernama Gibra. Usianya baru 16 tahun.
Gibra anak pertama dari lima bersaudara.
Ia mengaku melakukan hal itu karena tuntutan ekonomi.
"Saya kerja sebagai badut untuk kebutuhan hidup sehari-hari karena bapaknya sudah meninggal," ucapnya.
Gibra mengaku ibunya tinggal di Mamuju bersama adiknya.
Sehari-hari dia bekerja sebagai badut, Gibra mulai pukul 07:00 pagi sampai 17:00 Sore WITA.
Gibra biasa mendapatkan uang sebesar Rp50.000-Rp100.00 per hari.
Ia mengaku hanya sekolah sampai SMP.
Sementara itu, Kepala UPTD Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Darwan, mengatakan, sudah mengambil tindakan terkait maraknya badut pengamen.
"Kami dari Dinas PP3A hanya menghimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan uang kepada badut," pungkas Darwan.