TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Anggota DPRD Kabupaten Mamuju Marvie Parasan, menanggapi soal dugaan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pihak Sentral Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Diketahui, warga sempat mendatangi SPBU Tapalang dan menemukan dugaan monopoli atau penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Warga di Tapalang mengeluhkan pelayanan di SPBU tersebut lantaran BBM sering cepat habis.

Marvie mengatakan, adanya laporan warga terkait dugaan monopoli itu akan menjadi atensi pihak DPRD Mamuju.

"Kami akan panggil itu ke DPRD Mamuju pemilik SPBU Tapalang, kami lakukan rapat terkait dugaan monopoli," ungkap Marvie saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (18/11/2023).

Dia mengatakan, seharusnya pihak SPBU memprioritaskan masyarakat yang ingin isi bahan bakar minyak untuk kendaraannya.

"Jika seperti itu ada monopoli, berarti ada penyalahgunaan BBM yang dijual ke orang yang tidak tepat," katanya.

Menurutnya, akhir-akhir ini dia melihat beberapa SPBU di Mamuju sering mengalami kelangkaan BBM hingga menyebabkan antrean panjang setiap hari.

"Ini harus jadi perhatian kita, makanya semua SPBU di Mamuju kami akan panggil rapat dulu, ada apa ini kenapa di SPBU selalu ada antre. Apalagi ini mau Natal dan Tahun Baru (Nataru) masyarakat butuh banyak BBM," bebernya.

Pekan ini, DPRD sudah mengkonfirmasi kepada pemilik SPBU dan dinas terkait untuk melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Mamuju.

Bahkan DPRD berencana akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk turun melakukan penyelidikan di sejumlah SPBU di Mamuju.

"Saya jengkel sekali dengan adanya antrean di SPBU setiap hari, kami kasian melihat masyarakat yang antre terus di SPBU," ujarnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman