PSM Makassar

Sorot Pergerakan Yance dan Yakob Sayuri, Pengamat Nilai PSM Makassar Minim Improvisasi: Tampak Takut

Editor: Via Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafis penyerang sayap PSM Makassar, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.

TRIBUN-SULBAR.COM - Pada musim lalu, PSM Makassar sukses keluar sebagai juara Liga 1 2022/2023.

Namun di musim kali ini, skuad Juku Eja terjebak di klasemen tengah tanpa peningkatan saat pertandingan menyentuh paruh kedua.

Menurut pengamat sepak bola Syamsuddin Umar, ada perbedaan yang ditunjukkan PSM Makassar di musim ini dibandingkan musim lalu.

Baca juga: PSM Makassar Masih Welcome? Pengamat Sebut 4 Pemain Baru Belum Cukup: Butuh Pelapis Yuran Fernandes

Statistik klub Liga 1 2023/2024 termasuk PSM Makassar hingga pekan 19. (TRIBUN-TIMUR.COM/Grafis Liart)

Ia melihat penggawa Laskar Pinisi tidak berani improvisasi.

Contohnya, pergerakan Yakob Sayuri dan Yance Sayuri biasanya muncul dari belakang secara tiba-tiba dan melewati lawan.

Sekarang ini, hal itu tidak terlihat.

“Pemain PSM Makassar tidak berani improvisasi. Padahal sebelumnya mereka berimprovisasi dalam 1 lawan 1, 2 lawan 1 dan tiktak 1-2 itu bisa dilakukan. Mereka terlihat takut,” tutur Syamsuddin Umar saat dihubungi melalui telepon Rabu (15/11/2023).

Pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga Indonesia 1999-2000 ini menilai M Arfan cs kerap terburu-buru dalam membangun serangan demi mencetak gol.

Begitu dapat bola langsung umpan ke depan sehingga tidak efektif.

Lawan dengan mudah memotong bola. Makanya tingkat akurasi umpan PSM Makassar terendah, 66,95 persen.

Syamsuddin Umar menyarankan, Bernardo Tavares meminta anak asuhnya bermain lebih sabar seperti musim lalu.

Membangun serangan dari belakang.

Termasuk memperhatikan jarak antar pemain.

“Membangun serangan dari bawah. Dia (PSM Makassar) mainkan di unit, lalu dia main secara teratur. Jarak antara belakang, tengah dan depan hanya 40 meter, sehingga dari unit ke unit bisa mengalir bolanya,” terangnya.

“Saya pernah lihat PSM Makassar cepat umpan ke depan, tapi cepat juga kembali. Jadi tidak efektif,” ucap mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia ini.

Halaman
1234