TRIBUN-SULBAR.COM - Everton Nascimento berhasil menyuguhkan penampilan memukau saat membela PSM Makassar melawan Hougang United.
Ia akhirnya menyumbang gol pada menit ke-90 yang menjadi skor penutup laga AFC Cup di Stadion Jalan Besar, Singapura, Kamis (9/11/2023).
Karena tambahan angka yang ditorehkan Everton, PSM Makassar keluar sebagai pemenang dengan skor 1-3 lawan tuan rumah.
Baca juga: PSS Sleman Kena Prank? Everton Nascimento Justru Pulang Kampung, Eks PSM Makassar Potensi Gantikan
Ironisnya, Everton mengakhiri paceklik gol yang selama ini membebaninya justru setelah ia resmi keluar dari skuad Pasukan Rammang.
Ya, Everton memang tak lagi terdaftar di PSM Makassar lantaran kehadiran striker asing Victor Mansaray.
Everton juga menolak menjadi tumbal tukar guling dengan bek muda Ifan Nanda asal PSS Sleman dan memilih pulang kampung.
Secara resmi, nama Everton sudah tidak ada dalam skuad PSM Makassar untuk mengarungi putaran kedua Liga 1 2023/2024.
Namun Everton masih dimainkan dalam laga ini, karena namanya masih didaftrkan oleh manajemen PSM Makassar di AFC Cup.
Untuk mengganti pemain di AFC Cup, PSM Makassar baru bisa melakukannya jika dinyatakan lolos dari babak penyisihan grup.
Butuh 702 menit Everton baru kembali mencatkan namanya di papan skor.
Everton menyebut, lawan Hougang tidaklah mudah karena timnya tidak terbiasa dengan lapangan sintetis.
Diakuinya 15-20 menit awal kesulitan menjaga dan merebut bola dari lawan.
The Cheetahs unggul lebih dulu di awal babak kedua dari tamunya.
Ketika babak kedua berjalan tiga menit, Djordje Maksimovic membuka keunggulan timnya.
Gol itu seperti malapetaka yang berbalik kepada tuan rumah.
Ternyata gol tersebut memicu M Arfan cs bekerja lebih keras.
Hasilnya sangat memuaskan, Pasukan Ramang membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.
Baca juga: Laga PSM Makassar Vs Hougang United Jadi Penentu, Juku Eja Dapat Keuntungan Besar
“Pada awal babak kedua mereka mencetak gol cepat, namun karena itu saya pikir tim kami bangkit dan lebih ingin bekerja keras,” kata Everton saat konferensi pers, Kamis (9/11/2023).
Penyerang Juku Eja menilai lapangan sintetis membuatnya butuh waktu untuk adaptasi.
Di awal pertandingan, Pasukan Ramang cukup sulit menguasai bola.
15 menit sampai 20 menit waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri dengan lapangan.
Setelah itu, Everton cs baru bisa mengembangkan permainan dan keluar menekan.
Everton cukup kesulitan melawan pemain tuan rumah.
The Cheetahs sudah terbiasa dengan kondisi yang ada.
Penguasaan bola sangat maksimal dan Everton sulit merebut bola dari lawan.
“Tentu saja melawan Hougang saya merasa tidak mudah untuk kami, jadi itu membuat 15 sampai 20 menit pertama sangat sulit untuk menjaga bola dan merebut bola dari lawan,” ujarnya.
“Jadi seiring berjalannya waktu kami sudah bisa masuk ke dalam pertandingan,” jelas pemain asal Brasil.
Laskar Pinisi sangat menginginkan tiga poin.
Laga ini memang seperti penentu nasib PSM di AFC Cup.
Sehingga kemenangan akan menambah nafas Juku Eja di kompetisi Asia ini.
Kemenangan membuat Everton bangga kepada rekannya.
“Karena sangat menginginkan tiga poin. Saya sangat bangga dengan rekan tim,” tandasnya
Juru taktik PSM Makassar, Bernardo Tavares mengatakan kemenangan tandang ini paling fantastis.
Laskar Pinisi bekerja ekstra untuk mendapatkan hasil ini.
Tiga poin spesial bagi Tavares, karena anak asuhnya tampil dalam kondisi tidak diuntungkan.
Sementara lawan punya banyak waktu dan tenaga mempersiapkan laga.
Artinya, M Arfan cs menunjukkan tekad besar untuk menang.
“Jadi menurut saya ini adalah kemenangan tandang yang paling fantastis,” katanya saat konferensi pers, Kamis (9/11/2023).
“Saya pikir pemain kami membuat pekerjaan yang fantastis karena tidak mudah bermain di lapangan sintetis seperti hari ini,” sambungnya.
Pasukan Ramang memang bermain lebih ke dalam dan mengandalkan serangan balik.
Skema ini terbukti ampuh membuat The Cheetahs tak berdaya di kandangnya sendiri.
Dari segi statistik Juku Eja lebih banyak menciptakan peluang yang berbahaya.
Permainan efektif ala Tavares berjalan sesuai rencana. Walaupun di awal babak kedua tuan rumah unggul lebih dulu.
“Pada babak pertama saya pikir kami mempunyai tiga peluang emas sedangkan lawan hanya satu dari sepak pojok,” ujar Tavares.
“Kami mempunyai banyak peluang dan mencetak tiga gol,” ucap arsitek PSM.
Tavares sangat bangga dengan para pemainnya.
Tidak mudah memenangkan laga tandang apalagi di AFC Cup.
Hougang United tim yang kuat, punya pemain yang cepat dan bagus.
M Arfan cs melakukan kerja bagus.
Momen ini tidak datang setiap hari.
Kemenangan ini patut dinikmati dan dirayakan oleh pemain.
“Bagi saya para pemain membuat pekerjaan fantastis kami harus menikmatinya karena tidak setiap hari bisa memenangkan laga tandang,” jelasnya.
“Saya sangat bangga dengan para pemain, karena tanpa kesulitan ini tak mudah untuk menang di laga tandang di kompetisi seperti AFC Cup,” tandas pelatih 43 tahun itu.
Tidak lupa, pelatih asal Portugal itu berterima kasih kepada suporter Laskar Pinisi yang memberikan dukungan secara langsung.
Kehadiran suporter memberikan banyak dampak.
Energi positifnya membuat pemain terus berlari mengejar bola.
“Jadi terima kasih banyak untuk para suporter yang datang kesini untuk mendukung kami itu membuat semuanya berbeda,” sebut Tavares.
“Dan terima kasih kepada pemain saya yang terus berlari dan memberikan energi ekstra hari ini,” pungkasnya.
Baca juga: PSM Makassar Vs Hougang United: Victor Mansaray Dilarang Tanding, Yakob Sayuri Siap Beraksi!
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Curahan Hati Everton Nascimento Usai Cetak Gol Lawan Hougang Padahal Sudah Pamit dari PSM Makassar, dan Sudah 'Dicoret' Skuad Juku Eja, Mengapa Everton Masih Bela PSM Makassar Lawan Hougang United?