Pernikahan Dini Sulbar

Angka Pernikahan Dini di Sulbar Sejak Januari 2023, Polman 86 Kasus, Majene 28 Kasus, Mamasa Nol

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pernikahan dini pelajar SMP yang terjadi beberapa waktu lalu


TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Balitbangda Sulbar Muhammad Hamzih mengatakan, angka pernikahan anak di Sulbar sangat tinggi.

Tingginya angka pernikahan dini, menjadi penyebab utama stunting terjadi.

"Ini paling banyak persentasenya di Pasangkayu dan Mamuju. Kalau jumlahnya paling banyak di Kabupaten Polman," kata Hamzih.

Baca juga: Ini Kabupaten dengan Angka Pernikahan Dini Terbanyak di Sulbar Tahun 2023

Olehnya itu, tim mengkaji penyebab terjadinya peningkatan pernikahan anak di usia dini di Sulbar, termasuk dalam memecahkan masalahnya.

"Ada beberapa faktor ini meningkat seperti budaya, ada tradisi di kampung. Utamanya orang tua itu punya mindset bahwa harus segera menikahkan anaknya dan ada faktor ekonomi. Ini selalu menjadi faktornya kalau sudah ada yang melamar langsung dinikahkan tanpa harus melihat resikonya," ungkap Hamzih.

Selain itu, ada juga faktor kecelakaan atau hamil di luar nikah. Tentunya harus dinikahkan orang tuanya.

Fakta tingginya angka pernikahan dini di Sulbar juga diungkapkan Kementerian agama (Kemenag) Sulawesi Barat.

Kemenag memiliki data, sebab pengajuan pernikahan dini harus terlebih dahulu diajukan ke Kemenag.

Pernikahan dini masih jadi masalah di lima Kabupten se-Sulawesi Barat.

Mulai dari kabupaten Polewali Mandar (Polman), Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Pasangkayu, dan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).

Hanya Kabupaten Mamasa yang tidak memiliki kasus pernikahan dini sepanjang bulan Januari sampai Agustus 2023, berdasarkan data dari Kementrian Agama (Kemenag) Sulbar.

Humas Kemenag Sulbar, Sahlan Caklan mengatakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini.

Sahlan menyebut, selain faktor ekonomi adapun karena faktor sosial media.

“Sekarang hampir semua anak-anak pegang HP, lalu mereka lihat yang harusnya belum boleh dilihat, mereka coba, akhirnya kejadian,” jelas Sahlan kala ditemui di kantornya, di Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Jumat (13/10/2023).

Lanjut, pekembangan teknologi mempunyai dampak besar terkait kasus ini, setelah pergaulan dan faktor ekonomi.

Halaman
12