Ia menyebut sebagian kader sebelumnya memasang alat peraga kampanye dan mencantumkan foto Anies dan AHY.
Syamsul Samad pun meminta kepada seluruh kader agar segera menurunkan spanduk itu.
"Ya ini bentuk penghianatan karena tidak ada pemberitahuan awal, belakangan kita ditikung ditengah jalan," lanjutnya.
Disebutkan selama ini koalisi yang dibangun selalu dibicarakan baik-baik sebelum mengambil sikap politik.
Meski begitu ia mengambil hikma atas adanya manuver politik yang mengejutkan ini.
Lantaran kata Syamsul lebih awal kita diperlihatkan penghianatan ini sebelum lebih jauh berjuang.
Sebelumnya ramai diberitakan, Partai Demokrat meradang setelah muncul skema pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Padahal, Demokrat sebelumnya berpegang pada segala ucapan Anies yang menyatakan bakal menjadikan AHY sebagai calon wakil presidennya.
Namun, hanya dalam waktu tujuh hari, perubahan drastis terjadi.
AHY ditinggalkan Anies yang memilih melenggang ke Pilpres 2024 bersama Muhaimin Iskandar.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli