TRIBUN-SULBAR.COM - Dua tokoh adat Dayak Kalimantan, Panglima Pajaji dan Panglima Jilah viral diberitakan tengah berseteru perkara perbedaan pendapat.
Panglima Jilah mendukung program pemerintah soal Ibu Kota Nusantara (IKN), sementara Panglima Pajaji justru menyatakan penolakan.
Belakangan, Panglima Pajaji meminta maaf melalui unggahan video di media sosial dan mengaku salah pada Panglima Jilah.
Baca juga: Tolak Undangan Prabowo, Panglima Pajaji Sebut Ramalan Buruk seusai Viral Ribut dengan Panglima Jilah
Dalam video itu Panglima Pajaji mengatakan tak bermaksud menantang Panglima Jilah.
Ia meminta adanya surat perjanjian di atas kertas yang nantinya akan ditanda tangani oleh keduanya.
Selain itu, saat penandatangan tersebut, Panglima Pajaji ingin disaksikan oleh sejumlah tokoh adat lainnya.
Baca juga: Akui Bukan Tabrak Lari, Pengemudi Terios Tancap Gas ke Kantor Polisi karena Takut Kerumunan Warga
Panglima Pajaji juga menginginkan untuk bertemu dengan Panglima Jilah secara langsung untuk menandatangani surat tersebut.
Ia juga menegaskan hal itu bisa dilakukan jika memang benar-benar menginginkan agar keduanya berdamai.
Menurut Panglima Pajaji, cara ini merupakan cara yang terbaik dengan menyindir Panglima Jilah sebagai panglima yang hebat dan sakti.
Diketahui bahwa perseteruan antara Panglima Pajaji dan Panglima Jilah belakangan memanas.
Hal itu buntut Panglima Jilah yang membela Jokowi seusai Rocky Gerung.
Selain itu, Panglima Jilah juga menyatakan bahwa dirinya mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).
Atas hal itu membuat Panglima Pajaji naik pitam hingga kerap membuat video yang berisi penentangan terkait IKN di media sosialnya.
Baca juga: KONDISI Kapal Feri Mini Pemkab Mamuju Senilai Rp1,5 M Kini Hancur, Polisi Tetapkan Tersangka Baru
Panglima Pajaji minta maaf
Melalui video yang diunggah akun @kamidayakkalbar, Panglima Pajaji meminta maaf kepada Panglima Jilah.