TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Masjid Tua Baiturrahman atau lebih dikenal masjid tua Tumbu menjadi jejak syiar islam KH. Muhammad Tahir di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar).
Terletak di pesisir pantai Desa Tumbu Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah.
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh KH. Muhammad Tahir atau lebih dikenal dengan Imam Lapeo.
Berusia sekira 77 tahun, masjid ini merupakan satu-satunya masjid tertua di Mamuju Tengah.
Berkuran sekira 8x8 meter dengan mimbar 3x1,5 meter, masjid ini berdiri pada akhir tahun 40 an, atau sekira tahun 1946 hingga 1947.
Menurut para tokoh masyarakat setempat, masjid ini dibangun tanpa menggunakan semen.
Hanya mengunakan pasir, kapur dan sabuk kelapa sebagai bahan dasar serta putih telur sebagai perekat.
Dengan ketinggian dinding sekitar 2 meter dengan ketebalan sekira 35 cm, masjid ini memiliki 8 jendela dan tiga pintu masuk.
Tampak didepan masjid sebuah kolam berukuran 2x3 meter sebagai tempat wudhu serta sebuah sumur berdiameter 1,5 meter.
Sayangnya masjid bersejarah ini tampak tidak terawat, baik didalam ruangan masjid maupun di halaman sekitar masjid.
Meski sudah beberapa kali dilakukan renovasi, namun beberapa fasilitas mengalami kerusakan.
Seperti 3 ruang wc yang tidak berfungsi dengan baik dan salah satu pintu masuk masjid juga sudah rusak.
Salah satu kayu penyanggah atapnya terlihat patah.
Menurut warga, masjid ini sudah tidak ditempati lagi untuk salat setelah dibangun masjid berukuran besar disampingnya.
"Sejak ada itu masjid besar pak, ini sudah tidak ditempati lagi untuk salat, "kata beberapa warga ditemui saat bersantai di gazebo tak jauh dari masjid.
Kata mereka, masjid sempat difungsikan sebagai Tempat Pengajian Al-quran (TPA).
"Setelah tidak ditempati salat, masjid kemudian dijadikan TPA, namun sudah agak lama lagi tidak digunakan, "ujarnya.
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri