Minyak Goreng Langka

Minyak Goreng Subsidi Langka di Mamuju, IRT: Padahal Dekat Ramadan Ini

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga minyak goreng merek Minyak Kita di pasar tradisional Topoyo, Mamuju Tengah capai Rp 17.000 per botol, Jumat (10/2/2023).


TRIBUN-SULBAR.COM - Minyak goreng mulai langka lagi.

Minyak goreng bersubsidi, Minyak goreng rakyat (Minyakita) makin langka di Pasar Tradisional Mamuju.

Pasokan minyak besutan pemerintah sudah tidak tersedia dibeberapa lapak di Pasar Baru Mamuju, Jl Andi Makassau, Mamuju.

Kalau pun ada, harganya sudah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni di kisaran Rp17 ribu per liter.

Padahal harga minyak subsidi yang ditetapkan pemerintah itu senilai Rp 14 ribu per liternya,karena kelangkaaan Minyakkita sehingga dijual mahal.

"Harga Minyakkita itu sudah Rp 17 ribu per liter itupun kalau ada stoknya. Sudah satu pekan minyak goreng itu tidak masuk ke pasaran," ungkap Suri pedagang di Pasar Baru Mamuju, Rabu (1/3/2023).

Suri mengatakan, menipisnya stok Minyakita ini karena menjadi rebutan masyarakat karena dianggap lebih murah dari minyak goreng lainnya.

Lanjut Suri menuturkan, pengambilan Minyakita juga dibatasi dari distributor hanya bisa dibeli 10 kemasan isi satu liter.

Namun, dia tidak mengetahui penyebab Minyakita pemerintah ini harus dibatasi dan stok sulit di distribusikan ke pasaran.

"Saya tidak tahu kenapa sampai se sulit ini lagi Minyakita, padahal minyak ini sangat membantu masyarakat karena murah," ujarnya.

Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Nurgianti mengaku, kecewa karena minyak goreng murah sudah kembali langka di pasaran.

Dia berharap pemerintah segera mengembalikan stok Minyakita ke pasaran agar masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah terbantu.

"Jangan sampai langka lagi, kemudian masyarakat panic buying hingga hilang lagi minyak di pasaran dan harganya melonjak naik. Ini sudah mau Ramadan, maka pemrintaan pasti tinggi," ujarnya.