Guru di Mamuju Dipukul

Guru di Mamuju Akan Gelar Aksi Damai Buntut Pemukulan Orangtua Siswa Terhadap Kepsek SMP 3 Kalukku

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua IGORNAS Sulbar, Aswad Muhammad.


TRIBUN-SULBAR.COM - Kasus pemukulan terhadap Marsono, Kepala sekolah (Kepsek) SMP Negeri 3 Kalukku Mamuju oleh orangtua siswa berbuntut panjang.

Awal pemukulan ini terjadi pada hari Jumat (9/12/2022) lalu sekitar pukul 11.00 WITA siang.

Orangtua siswa tersebut datang dengan penuh amarah dia membawa parang panjang yang disimpan dibagian pinggangnya.

Baca juga: Periksa 2 Saksi, Polisi Segera Panggil Orangtua yang Pukul Kepsek SMP Negeri 3 Kalukku Mamuju

Baca juga: Kepsek SMP 3 Kalukku Mamuju Dipukul Orangtua Murid Hanya Gegara Cukur Rambut Panjang si Anak

"Saya dipukul dia sempat mau cabut itu parangnya tapi tidak bisa keluar dari sarungnya dan akhirnya saya dipukul," terang Marsono.

Usai kejadian tersebut, Marsono langsung melaporkan orangtua siswa ini ke Polsek Kalukku dan diteruskan ke Polresta Mamuju.

Marsono dipukul, hanya karena dia memotong rambut panjang anak orangtua tersebut.

Pemotongan rambut panjang ini sebagai bentuk penegakan kedisiplinan di sekolah, yang memang diterapkan.

Rekan korban, Aswad Muhammad yang juga Ketua Ikatan Guru Olahraga (IGORNAS) Sulawesi Barat mengatakan dia dan para guru di Mamuju akan melakukan aksi unjuk rasa, jika pihak aparat tidak segera mengembangkan penyelidikan, dan menahan orangtua siswa tersebut.

Marsono (Tengah) saat berada di Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). (Abd Rahman) (Abdul Rahman/Tribun-Sulbar.com)

Menurut Aswad, apa yang dilakukan orangtua siswa tersebut sudah kelewatan, apalagi sampai mengancam menggunakan senjata tajam.

Menurut dia, jika tidak diberi penegakan hukum, maka bukan tidak mungkin kejadian serupa akan terjadi lagi di masa akan datang.

"Karena itu, jika dalam waktu 3 hari ini tidak ada progres dari aparat kepolisian terhadap kasus ini, maka kami para guru akan melakukan aksi, untuk mendesak polisi agar segera menegakkan keadilan untuk rekan kami," ujar Aswad, Selasa (13/12/2022).

Para guru, lanjut Aswad, berencana menggelar aksi pada Jumat, 16 Desember pekan ini.

"Aksi damai dan aksi solidaritas dari gabungan elemen MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), PGRI, IGI, dan Igornas. Mulai dari Anjungan Manakarra menuju Polresta Mamuju," ia menambahkan.

Periksa 2 saksi

Informasi terkini diperoleh Tribun-Sulbar.com, ada dua guru dari sekolah tersebut akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Halaman
12