TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah akan melakukan penyisiran, titik mana saja yang dianggap rawan munculnya buaya.
Penyisiran ini dilakukan setelah seorang warga bernama Suardi (25) digigit buayam ketika hendak mengambil kelapa yang jatuh ke aliran Sungai Tumbu pada Senin (14/11/2022) kemarin.
"Kita lihat dulu, lokasinya, titik-titik mana saja yang perlu dipasangi papan peringatan, " ujar Kepala Pelaksanaan BPBD Mamuju Tengah, Bachtiar, Selasa (15/11/2022) sore tadi.
Ia pun menghimbau, warga untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas diluar rumah.
Baca juga: BPBD Mamuju Tengah Baru Akan Pasang Papan Peringatan di Sungai Tumbu Usai Warga Digigit Buaya
"Apalagi saat ini musim hujan, bisa saja buaya tersebut naik kedaratan dan masuk ke wilayah permukiman warga, " terangnya lagi.
Lanjut ia, sejauh ini sudah ada empat desa yang mengkonfirmasi keberadaan buaya.
Di antaranya Desa Budong-Budong, Babana, Barakkang dan Pangalloang.
"Dari empat desa ini, kami sudah memasang beberapa titik papan peringatan yang memang dianggap rawan.
Untuk di Sungai Tumbu juga segera dipasang papan peringatan.
Papan peringatan ini sekaitan kejadian seekor buaya berukuran 3 meter, yang telah menggigit seorang warga pada Senin (14/11/2022) kemarin.
Saat itu, warga bernama Suardi (25) itu hendak mengambil kelapa yang jatuh aliran sungai.
Nah, seketika itu pula, seekor buaya menggigit kaki kanannya.
Beruntung, Suardi saat itu sigap langsung menusuk mata buaya menggunakan jari sehingga gigitannya dilepas.
Kini ia masih dirawat di rumah sakit setempat.
Karena gigitan buaya tersebut, korban mengalami luka pada kaki bagian kanan serta lutut sebelah kiri.
Muhammad Saleh, ayah korban mengatakan, sebelumnya anaknya pergi ke kebun miliknya untuk panen kelapa.