TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju, imbau warga waspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pasalanya Januari hingga April tahun 2022, Dinkes Mamuju mencatat 52 kasus DBD di ibu kota provinsi Sulawesi Barat.
Terakhir di bulan Mei ini, terdapat penambahan kasus sebanyak sembilan kasus.
"Hingga Mei ini terdapat penambahan sembilan kasus, jadi total keseluruhan ada 61 kasus," terang kepala bidang pencegahan penyakit menular, Dinkes Mamuju, Alamsyah Tamrin, Rabu (1/6/2022).
Sembilan tambahan kasus tersebut berasal dari Kecamatan Mamuju, Simboro dan Kalukku.
Dijelaskan kasus DBD akibat dari adanya perubahan iklim termasuk salah satunya perubahan cuaca, pancaroba.
Baca juga: Prediksi Ketua KPID Sulbar Italia vs Argentina, Mumin Jagokan Gli Azzurri
Baca juga: Penjual Nasi Kuning Mengeluh, Harga Telur Ayam di Pasar Mamuju Tembus Rp 50 Ribu Per Rak
Khususnya saat ini musim hujan yang sering melanda Kabupaten Mamuju dan sekitarnya.
"Kita tetap waspada dalam rangka menjaga peningkatan kasus ini, dan terus mengantisipasi," lanjutnya.
Ia berharap masyarakat senantiasa menjaga kesehatan lingkungan, membersihkan bak-bak penampungan air.
Pembersihanya minimal dua kali dalam satu minggu untuk menghindari penyebaran kasus DBD.
"Kemarin ada yang dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah sudah sembuh, dan kembali ke rumahnya," tambahnya.
Disebutkan kasus yang paling banyak berada di Kecamatan Mamuju.
Untuk mengantisipasi penyebaran DBD, Dinkes melakukan penyemprotan foging di selokan warga.
Foging, tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk secara massal.
Berikut beberapa cara dan bentuk upaya pencegahan tambahan, seperti: