Gempa Sulbar

Amry Dasar Dosen Teknik Sipil Unsulbar: Bangunan Runtuh Bukan Semata-mata Disebabkan Gempa

Penulis: Nasiha
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Teknik Sipil Unsulbar Dr Eng Amry Dasar

Jarak butuh tulangan geser misalnya yang harusnya 10cm terpasang 20 cm serta begipula pada saat diluruskan atau dibengkokkan ada sekian derajat.

"Human Error” baik sengaja atau tidak sengaja oleh pelaku konstruksi. Makanya, bukan sebenarnya bangunannya yang gagal tapi detilnya yang gagal," ungkapnya.

Kedua, tidak tercapainya prinsip desain kolom kuat-balok lemah.

Ketiga, mutu beton yang tidak tercapai.

Kualitas pasir yang digunakan tidak sesuai standar.

Pasir tidak boleh berlumpur.

Tapi sebaiknya bersih dan bebas dari lumpur.

Misalnya, bangunan tahan gempa mutu betonnya K300, karena pasirnya berlumpur, maka kuat tekan betonnya menjadi turun dan tidak tercapailah mutu rencana. Hal ini menurunkan standar mutu bangunan tahan gempa.

Keempat, tidak diterapkannya Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) terlebih pada daerah rawan gempa.

Olehnya itu, Dr Amry mengaku, dalam waktu dekat InshaAllah akan mensosialisasikan bangunan tahan gempa di Desa Mekatta, Kecamatan Malunda pada Agustus 2021.

"Sebelum mereka membangun ulang rumah, saya akan undang beberapa tukang dan pelaku konstruksi untuk memperagakan bagaimana detil-detil tulangan yang benar," tukas alumnsi S2 Civil and Structural Engineering-Kyushu University, Jepang, 2013  ini.

Terakhir, ia menyampaikan, sinergitas antara pemerintah, pelaku konstruksi dan masyarakat memiliki peran penting untuk menyikapi bencana gempa.

Dari sudut pandang ke tekniksipilan, IMB, standar teknis bangunan dan rumah tinggal yang berada pada daerah rawan gempa perlu menjadi perhatian bersama.

Perlunya sosialisasi standar atau aturan terkait bangunan tahan gempa. (*)