Otomotif

Sokbreker Baru Keras? Pahami Dulu Fase Inreyen dan Setelannya

Sokbreker premium biasanya dilengkapi dengan setelan rebound, preload, dan kompresi.

Editor: Abd Rahman
AI Gemini
GAMBAR ILUSTRASI- Jika sokbreker yang kamu pasang adalah jenis aftermarket yang memiliki beberapa opsi pengaturan, coba periksa terlebih dahulu setelannya. 

TRIBUN-SULBAR.COM – Pernahkah kamu merasakan bantingan motor jadi keras setelah mengganti sokbreker belakang? 

Padahal, harapanmu adalah kenyamanan yang lebih baik. Jangan langsung panik atau menyalahkan kualitas sokbreker baru. 

Melansir  GridOto.com Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya, mulai dari setelan hingga fase "inreyen" pada sokbreker itu sendiri.

Perhatikan Setelan Sokbreker Aftermarket

Jika sokbreker yang kamu pasang adalah jenis aftermarket yang memiliki beberapa opsi pengaturan, coba periksa terlebih dahulu setelannya. 

Baca juga: Bosan Pantai? Rasakan Sensasi "Surga Tersembunyi" Air Terjun Uhaimanyang, Spot Liburan Akhir Pekan

Baca juga: Dana Desa Rp388 Juta Raib, Kadis PMD Mamuju Beri Sinyal Pencopotan Pj Kades Tapandullu

Sokbreker premium biasanya dilengkapi dengan setelan rebound, preload, dan kompresi.

Mengatur kekerasan awal pegas. Jika terlalu kencang, bantingan akan terasa keras.

Mengatur kecepatan sokbreker kembali ke posisi semula setelah menerima tekanan.

Setelan yang terlalu cepat bisa membuat motor terasa memantul, sementara terlalu lambat akan terasa keras.

Mengatur seberapa cepat sokbreker memampat saat menerima benturan. 

Setelan kompresi yang terlalu keras akan membuat setiap benturan terasa langsung ke pengendara.

Coba konsultasikan dengan mekanik ahli atau baca manual sokbreker untuk menyesuaikan setelan ini agar sesuai dengan bobot pengendara dan gaya berkendaramu.

 Sedikit penyesuaian bisa membuat perbedaan besar pada kenyamanan.

ILUSTRASI- Sokbreker Motor. 
Jika sokbreker yang kamu pasang adalah jenis aftermarket yang memiliki beberapa opsi pengaturan, coba periksa terlebih dahulu setelannya.
ILUSTRASI- Sokbreker Motor. Jika sokbreker yang kamu pasang adalah jenis aftermarket yang memiliki beberapa opsi pengaturan, coba periksa terlebih dahulu setelannya. (AI Gemini)

Nah, jika sokbreker yang kamu pasang adalah jenis polos alias tanpa settingan, kerasnya bantingan bisa jadi karena sokbreker masih dalam tahap inreyen.

"Sebenarnya sokbreker motor baru dipasang itu masih perlu inreyen," jelas Bennet, Marketing Manager Djayalina Variasi Motor, distributor sokbreker Yoko di Indonesia, kepada GridOto.

Menurut Bennet, saat baru selesai dirakit di pabrik, oli sokbreker masih sangat kental. Kondisi ini menyebabkan performa redaman belum optimal. 

"Sehingga ketika baru-baru dipasang memang terasa agak keras," tambah Bennet.

Fase inreyen ini adalah waktu bagi komponen internal sokbreker, seperti seal dan piston, untuk beradaptasi dengan oli dan mulai bekerja secara halus. 

Mirip seperti mesin baru yang butuh penyesuaian awal, sokbreker juga membutuhkan beberapa waktu penggunaan agar oli di dalamnya bisa bekerja lebih optimal dan kekentalannya sedikit berkurang karena gesekan internal. 

Biasanya, setelah beberapa ratus kilometer pemakaian, sokbreker akan terasa lebih empuk dan nyaman.

Sokbreker Bawaan Pabrik dan Pertimbangan Universal

Berbeda dengan sokbreker aftermarket yang seringkali didesain untuk performa spesifik, sokbreker motor buatan pabrik biasanya dibuat universal.

Artinya, disesuaikan untuk berbagai kondisi jalan dan bobot pengendara secara umum.

 Ini mungkin membuat performa awalnya terasa standar atau bahkan sedikit keras bagi sebagian orang yang menginginkan kenyamanan lebih.

Jadi, jangan buru-buru khawatir jika sokbreker barumu terasa keras. 

Berikan waktu untuk inreyen atau coba lakukan penyesuaian setelan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved