Harga Beras Naik
Tunggu Instruksi BAPANAS, Bulog Mamuju Tak Akan Lepas 4.000 Ton Beras di Gudangnya Meski Harga Naik
Wahyddin mengatakan Bulog Mamuju tak akan menyalurkan beras SPHP sebelum turun arahan dari Bapanas
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sebanyak 4.000 ton beras SPHP tersimpan di gudang Bulog Mamuju.
Namun beras itu sampai sekarang tidak disalurkan pihak Bulog Mamuju.
Padahal warga sedang menjerit karena harga beras di Sulawesi Barat naik terus.
Di Mamuju, beras 5 kilogram dijual seharga Rp 80 ribu, sementara jenis premium dijual Rp 85 ribu.
Untuk kemasan 10 kilogram, harga beras medium dibanderol Rp 165 ribu dan premium Rp 170 ribu.
Baca juga: Inilah Tampang S, Pegawai BUMN Tersangka Korupsi Kredit Fiktif Rp28 Miliar di Bank Sulselbar Polman
Baca juga: 19 Ribu Ton Beras SPHP Numpuk di Gudang, Bulog Polman Tak Mau Salurkan Sebelum Ada Arahan BAPANAS
Sementara beras 25 kilogram kini dijual dengan harga Rp 385 ribu untuk jenis medium dan Rp 405 ribu untuk premium.
Menanggapi mahalnya harga beras di pasar, Kepala Bulog Cabang Mamuju, Muhammad Wahyuddin, menyebutkan stok beras di gudang saat ini mencapai 4.000 ton, dan aman hingga enam bulan ke depan.
"Secara stok kita aman. Namun untuk penyalurannya, kami sebagai operator masih menunggu surat penugasan dari regulator, yakni Badan Pangan Nasional (BAPANAS)," ujar Wahyuddin saat ditemui di Kantor Bulog Cabang Mamuju, Senin (7/7/2025).
"Namun, untuk saat ini, penyaluran SPHP di wilayah Mamuju belum dilakukan karena Bulog masih menunggu penugasan resmi," ujarnya menambahkan.
Rahmat Sidiq, pedagang Pasar Baru Mamuju, Jalan Abdul Syakur, Kelurahan Karema, Kabupaten Mamuju, mengatakan Harga terus merangkak naik dalam dua bulan terakhir.
Kondisi ini membuat pedagang dan pembeli sama-sama resah menghadapi lonjakan harga yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
"Iya, sudah dua bulan naik terus. Naiknya bertahap, rata-rata naik lima ribu rupiah," ujar Rahmat saat ditemui di lapaknya, Minggu (6/7/2025).
Rahmat menyebut, salah satu penyebab utama lonjakan harga ini adalah belum disalurkannya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog.
Ia menuding Bulog hanya menumpuk stok beras dan tidak segera mendistribusikannya ke pasar.
"Apalagi Bulog tumpuk saja berasnya. Mereka juga yang ambil beras dari petani. Akhirnya masyarakat yang menjerit," ungkapnya.
Harga Beras di Mamuju Tengah Melonjak, Pedagang Ngaku Stok dari Distributor Menipis |
![]() |
---|
Harga Beras Naik, Petani Pasangkayu Tak Rasakan Dampaknya |
![]() |
---|
Pedagang Beras di Mamuju Keluhkan Aplikasi Klik SPHP, Dianggap Mempersulit |
![]() |
---|
Kunjungan ke Majene, Mentan Amran Ingatkan Pedagang Jangan Permainkan Harga Beras: Akan Saya Tindak! |
![]() |
---|
Warga Majene Rela Antre Sejak Subuh Demi Berburu Beras Murah Rp58 Ribu per 5 Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.