Berita Pasangkayu
6 Tahun Warga Desa Pangiang Pasangkayu Pakai Jembatan Batang Kelapa Kini Dibuatkan Jembatan Besi
Selama enam tahun, warga terpaksa melintasi jembatan darurat dari batang kelapa yang disusun secara swadaya.
TRIBUN-SUPBAR.COM,PASANGKAYU - Warga Dusun Boya, Desa Pangiang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat bersuka cita setelah penantian panjang selama enam tahun hanya gunakan batang kelapa, kini warga akan menikmati infrastruktur jembatan.
Proyek pembangunan jembatan ini tercatat sebagai bagian dari kegiatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Barat, dengan nama pekerjaan “Pelebaran Konstruksi Pembangunan Jembatan Besi Akasi, Pelabuhan Pasangkayu (Peningkatan Pelabuhan Besi Akasi)”.
Proyek tersebut berdasarkan surat perintah kerja nomor 600.1.1.1/106/DPUPR, dimulai pada 16 Juni 2025 dengan waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender.
Nilai kontraknya mencapai Rp 2.145.964.300, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi Tahun Anggaran 2025.
Baca juga: BREAKING NEWS : Yaris Ringsek Tabrak Mobil Box di Jl Trans Sulawesi Pasangkayu, 2 Sopir Luka-Luka
Baca juga: 30 Polisi Polda Sulbar Terlibat Pelanggaran Kode Etik Diikutkan Pemulihan Profesi, Belajar 38 Jam
Pelaksana proyek adalah PT. Diana Jaya Lestari, dengan pengawasan dari CV. Darma Citra Utama. Tertera pula dalam papan informasi proyek bahwa kegiatan ini dibiayai dari pajak masyarakat.
Selama enam tahun, warga terpaksa melintasi jembatan darurat dari batang kelapa yang disusun secara swadaya.
Kondisi itu kerap dikeluhkan masyarakat karena sangat membahayakan, terutama saat kayu mulai tua, rapuh, dan licin akibat ditumbuhi lumut.
Tak jarang, pengendara sepeda motor terjatuh ketika melintas, terutama saat hujan turun.
"Alhamdulillah, setelah sekian lama kami menunggu, akhirnya diperbaiki juga. Sudah dua minggu mulai dikerja, kami sangat senang," ungkap seorang warga bernama Abidin.
Ia menambahkan, sebelumnya warga berkali-kali mengganti batang kelapa secara gotong royong karena cepat rusak.
Dana yang digunakan berasal dari hasil sumbangan pengendara yang lewat.
"Kami minta sumbangan di jalan, dikumpulkan buat beli batang kelapa baru. Kalau tidak begitu, kami tidak bisa lewat," katanya.
Dengan adanya pembangunan jembatan permanen ini, warga berharap tidak lagi mengalami kesulitan akses dan bisa beraktivitas dengan aman.
Selain itu, pembangunan jembatan juga diharapkan memperlancar distribusi hasil pertanian di sana. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
Pohon Sawit Tua Tumbang Tutup Jalan di Tikke Pasangkayu, Yani Desak Perusahaan Segera Replanting |
![]() |
---|
Sapi Berkeliaran di Taman Anjungan Pasangkayu, Warga Keluhkan Ketidaknyamanan |
![]() |
---|
Infrastruktur Rusak di Desa Pangiang Pasangkayu Dapat Sorotan, DPRD dan PUPR Tinjau Lapangan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Provinsi Sulbar Soroti Upah Rendah dan Limbah Tambak Udang di Pasangkayu |
![]() |
---|
Harga Gabah Naik, Petani Pasangkayu Masih Terjepit Masalah Produksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.