Hari Ular Sedunia

16 Juli 2025 Hari Ular Sedunia : Intip Sejarahnya dan Kisah Tragis 5 Ular Langka yang Hampir Punah

ebagai predator yang sangat efektif, ular memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam

Editor: Abd Rahman
AI CANVA
ILUSTRASI AI- Hari Ular Sedunia 16 Juli 2025, Pada tahun ini Hari Ular Sedunia jatuh pada Kamis 16 Juli 2025. Melansir Tribunnews.com, Hari Ular Sedunia ntuk membantu orang-orang agar leih banyak mengetahui kehidupan ular serta agar tidak punah. 


TRIBUN-SULBAR.COM- Ternyata ada ular memiliki hari yang spesial yang selalu diperingati setiap tahunya.

Hari sejarah Hari Ular Sedunia selalu diperingati setiap 16 Juli.

Pada tahun ini Hari Ular Sedunia jatuh pada Kamis 16 Juli 2025.

Melansir Tribunnews.com, Hari Ular Sedunia ntuk membantu orang-orang agar leih banyak mengetahui kehidupan ular serta agar tidak punah.

Sejarah Hari Ular Sedunia

Ular, salah satu makhluk tertua di Bumi, telah menghiasi berbagai peradaban sepanjang sejarah. 

Dengan sekitar 3.458 spesies yang tersebar luas, mulai dari tundra beku di Kanada utara hingga lebatnya hutan Amazon, ular membuktikan adaptasinya yang luar biasa.

Sebagai predator yang sangat efektif, ular memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam. 

Keberadaan mereka juga menarik karena merepresentasikan garis keturunan prasejarah,menawarkan kita sekilas pandang ke era ketika Bumi didominasi oleh beragam reptil. 

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Ular Piton Bisa Mangsa Manusia, Jenis, Ukuran, dan Alasan di Balik Serangan Langka

Baca juga: VIRAL ! Petani di Buton Selatan Ditemukan Tewas dalam Perut Ular Piton Raksasa 8 Meter

Faktanya, banyak yang tidak menyadari bahwa reptil modern,termasuk ular, secara harfiah adalah "kerabat" dinosaurus.

Di antara berbagai spesies, beberapa ular berhasil memikat perhatian manusia lebih dari yang lain.

Ular king Kobra yang ditangkap damkar Mamuju di BTN Graha Nusa diserahkan ke BKSDA Sulbar untuk dititipkan di kandang transit Polman.
Ular king Kobra yang ditangkap damkar Mamuju di BTN Graha Nusa diserahkan ke BKSDA Sulbar untuk dititipkan di kandang transit Polman. (Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman)

King Cobra, contohnya, adalah ular berbisa terbesar di dunia yang sering muncul dalam film-film, memukau penonton dengan keanggunannya yang mematikan. 

Tak kalah populer adalah Reticulated Python (Sanca Kembang), si ular terpanjang di dunia yang dikenal karena kemampuannya melumpuhkan mangsa dengan lilitan cekikannya yang kuat.

Hari Ular Sedunia menjadi momen penting untuk merayakan keunikan dan peran vital makhluk-makhluk bersisik ini dalam ekosistem global.

1. Antiguan Racer

Untuk waktu yang lama, Antiguan Racer dianggap sebagai ular paling langka di dunia. dan terancam punah.

Ular itu menjadi terancam setelah pengenalan Asian Mongoose, Black Rat (Tikus rumah) , dan tikus got.

Predator ini, ditambah kohabitasi manusia, membawa mereka ke ambang kepunahan.

Pada beberapa waktu lalu, populasi Antiguan Racer turun di bawah 150, tetapi dengan upaya konservasi besar-besaran, mereka sedikit pulih dan memiliki populasi yang agak stabil.

2. St. Lucian Racer

St. Lucian Racer memiliki nasib yang hampir sama dengan Antiguan Racer

St. Lucian Racer merupakan salah satu spesies ular yang paling angka di dunia, dengan perkiraan 18 individu tersisa di alam liar.

Ular itu menjadi terancam ketika Black Rat dan Asian Mongoose diperkenalkan di pulau tempat mereka tinggal.

Mereka membunuh sejumlah besar ular dan memakan telurnya.

St. Lucian Racer diyakini telah punah pada tahun 1936 tetapi kemudian ditemukan kembali pada tahun 1973 di pulau Maria Major.

Hal tersebut menjadi fokus upaya konservasi di seluruh pulau karena beberapa orang berharap untuk menyelamatkan ular asli ini.

3. Trang dan Roxane’s Blind Snake

Ada banyak spesies Blind Snake.

Namun kebanyakan Blind Snake bersembunyi di bawah tanah dan jarang muncul .

Karena bentuknya yang kecil, membuatnya susah terlihat oleh manusia.

Trang dan Roxane’s Blind Snake adalah dua spesies yang sangat langka hingga saat ini.

Diketahui, kedua spesies ini sangat langka sehingga tidak pernah terlihat lagi setelah ditemukan.

Mereka mungkin masih ada, tetapi dengan betapa sulitnya menemukannya, sulit untuk mengetahui berapa banyak atau di mana mereka ada, selain Thailand.

4. Striped Blind Snake

Striped Blind Snake merupakan ular penggali kecil yang hidup di bawah tanah, membuat mereka sangat sulit ditemukan.

RAMALAN SHIO - Foto ilustrasi hasil olahan artificial inteligent (AI) menggambarkan sepasang Shio Ular, diunggah Senin (3/2/2025).
RAMALAN SHIO - Foto ilustrasi hasil olahan artificial inteligent (AI) menggambarkan sepasang Shio Ular, diunggah Senin (3/2/2025). (Freepik)

Striped Blind Snake juga dapat ditemukan di bawah kayu bulat dan di vegetasi hutan setinggi 1400m di atas permukaan laut.

Ulat tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil, 48 cm dalam spesimen terbesar yang pernah ada.

Ciri-ciri Striped Blind Snake di antaranya, mata yang ditutupi oleh kulit hingga hampir tidak terlihat, dan serangkaian 10 pasang garis-garis gelap dan terang yang berselang-seling.

Striped Blind Snake diyakini telah punah selama 172 tahun, tetapi seekor ular mati ditemukan di Bukit Timah Nature Reserve di Singapura hanya beberapa tahun yang lalu.

Keberadaan mereka telah didokumentasikan di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand selatan.

Keberadaan mereka tidak berbahaya bagi manusia.

5. Albany Adder

Albany Adder pertama kali didokumentasikan pada tahun 1937 dan hanya didokumentasikan 12 kali sejak itu.

Ular ini hidup di Cape Providence bagian timur dan selatan Afrika Selatan dan dianggap punah selama bertahun-tahun.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved