Covid Sulbar
Gejala Virus Corona Mirip Influenza, Dinkes Sulbar Imbau Masyarakat Pakai Masker Saat Flu
Kepala Dinkes Sulbar, drg Asran Masdy, mengatakan pihaknya tetap bersiaga meski belum ditemukan kasus mencurigakan di Sulbar.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memastikan hingga kini belum ada laporan kasus suspek COVID-19 di wilayah Sulbar.
Meskipun beberapa daerah di Pulau Jawa mulai melaporkan adanya gejala serupa flu yang diduga berkaitan dengan varian baru virus corona.
Kepala Dinkes Sulbar, drg Asran Masdy, mengatakan pihaknya tetap bersiaga meski belum ditemukan kasus mencurigakan di Sulbar.
Baca juga: WASPADA! Dinkes Pasangkayu Terima Surat Edaran Antisipasi Covid-19
"Kalau di Jawa ada, tapi itu juga tidak bermakna. Di Sulawesi belum ada laporan. Tidak ada dilaporkan kalau ada kejadian," ujar Asran saat ditemui di Kantor Gubernur Sulbar, Rabu (25/6/2025).
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan sederhana, terutama jika mengalami gejala flu.
“Kita hanya mengimbau supaya kita lebih berhati-hati lagi. Terutama, ini kan mirip dengan influenza. Jadi diharap masyarakat kita kalau ada yang influenza, harus pakai masker supaya tidak menularkan dari orang ke orang,” tambahnya.
Asran memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Sulbar tetap siap memberikan pelayanan apabila ditemukan pasien dengan gejala mencurigakan.
“Kita layani, karena itu kan sebetulnya kebutuhan pelayanan untuk COVID sendiri. Kalau sudah terindikasi, kita kan ada isolasi. Kalau hanya gejalanya, ya mirip saja flu,” jelasnya.
Mengenai varian baru COVID-19 yang mulai muncul di sejumlah wilayah di Indonesia, Asran menyebut belum ada laporan spesifik terkait gejalanya.
“Varian baru itu kalau berdasarkan teori, setiap varian baru itu pasti lebih kuat dari varian yang lama. Tapi gejalanya tidak spesifik, masih mirip seperti flu biasa,” jelasnya.
Ia menambahkan, sejauh ini belum ada edaran resmi dari Kementerian Kesehatan terkait varian baru tersebut maupun rencana vaksinasi ulang.
“Kita belum ke arah situ. Karena nanti kita menunggu arahan, petunjuk dari Kementerian Kesehatan. Di sana kan ada report case, segala sesuatunya itu dipelajari, diteliti, termasuk juga dampak dan kerjanya,” terang Asran.
“Edaran dari kementerian juga belum turun. Jadi kita hanya mengimbau saja ini, supaya kita berhati-hati. Jangan sampai ada (kasus) di sini,” pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.