Longsor Polman

5 Dusun di Polman Terisolir, Jalan Desa Tertimbun Longsor Sepanjang 50 Meter 

Material longsor menutup akses jalan itu tidak dapat dievakuasi secara mandiri, warga butuh alat berat.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
LONGSOR - Lima dusun di Desa Puppuring, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) terisolir lantaran akses jalan tertimbun material longsor, Rabu (4/6/2025). Tingginya curah hujan memicu terjadinya tanah longsor hingga memutus akses jalan desa. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Lima dusun di Desa Puppuring, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) terisolir lantaran akses jalan tertimbun material longsor, Rabu (4/6/2025).

Tingginya curah hujan memicu terjadinya tanah longsor hingga memutus akses jalan desa.

Baca juga: Tersangka Bunuh Istri di Saletto Mamuju Meninggal di Rumah Sakit, Masih Sempat Kencing

Baca juga: Pemprov Sulbar Akan Recover 15 Titik Blank Spot Internet di Polman Mulai Sekolah Hingga Puskesmas

Longsor itu terjadi di Desa Puppuring, Kecamatan Alu pada Selasa (3/6/2025) sore.

Adapun lima dusun terdampak yaitu Puppuring, Puppuring Kota, Talogo 1, Talogo 2 dan Tanase.

Material longsor menutup akses jalan itu tidak dapat dievakuasi secara mandiri, warga butuh alat berat.

“Ini hujan kemarin-kemarin, sudah beberapa malam ini meluap air, hujan terus, lalu terjadi longsor," kata Kepala Desa Puppuring, Misran kepada wartawan.

"Lima dusun yang sangat merasakan dampaknya, terisolir, karena jalan lain harus memutar jauh," lanjutnya.

Disebutkan material longsor itu setinggi 20 meter menutup permukaan Sungai Samangura.

Sementara panjangnya material longsor mencapai 50 meter, akses jalan warga tertutup.

Misran mengatakan jika jalan tertutup longsor merupakan akses terdekat, dilalui warga menuju Desa Besoangin di Kecamatan Tutar.

“Sungai yang biasa dilalui warga sebagai jalan itu tertimbun material longsor, gunung terdorong, longsor baru tutup itu sungai,” ungkapnya.

Misran memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana itu. 

Meski begitu, sejumlah areal perkebunan kemiri warga dilaporkan ikut terdampak.

Dia berharap pemerintah segera mengirim alat berat untuk menyingkirkan material longsor. 

Apalagi jalan tertutup longsor merupakan akses utama warga setempat menuju kota untuk mendapat pasokan bahan makanan.

“Kami berharap kepada pemerintah kabupaten atau provinsi, artinya ditangani secepatnya ini longsor, karena ini betul-betul akses utamanya warga ke kota untuk mendapatkan makanan," katanya lagi.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved