Beras SPHP

4.000 Ton Beras SPHP Masih Tertahan di Gudang, Kepala Bulog Mamuju Sebut Belum Ada Arahan Distribusi

jumlah stok beras SPHP yang tersedia saat ini merupakan akumulasi dari stok lama dan hasil serapan dari petani lokal di wilayah Mamuju. 

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
Wahyuddin For Tribun Sulbar
Beras SPHP - Kepala KC Bulog Mamuju, Wahyuddin, saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Bulog Mamuju, Jl Jendral Gatot Subroto, pada (24/12/2024). Meski memiliki stok beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang melimpah hingga mencapai 4.000 ton, Perum Bulog Kantor Cabang (KC) Mamuju belum mendistribusikannya ke pasar. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Bulog Kantor Cabang (KC) Mamuju, Muhammad Wahyuddin Wahyuddin mengaku stok beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Gudang Bulog Mamuju mencapai 4.000 ton.

Namun ia mengakui memang bahwa Perum Bulog Kantor Cabang (KC) Mamuju belum mendistribusikannya ke pasar.

"Sampai saat ini kami belum mendapat arahan untuk melakukan penyaluran beras SPHP," ujar Kepala Bulog KC Mamuju, Muhammad Wahyuddin, Minggu (1/6/2025).

Sehingga menyebabkan stok yang ada masih tertahan di gudang hingga saat ini.

Baca juga: 2 Pria Pengguna Sabu Ditangkap Polisi di Sebuah Penginapan di Majene

Baca juga: KRONOLOGI Penemuan Mayat Pria di Desa Pussui Polman Korban Diduga Tewas Jatuh dari Jurang

Ia menjelaskan jumlah stok beras SPHP yang tersedia saat ini merupakan akumulasi dari stok lama dan hasil serapan dari petani lokal di wilayah Mamuju

Stok ini masih dalam kondisi aman dan siap disalurkan kapan saja jika sudah mendapat lampu hijau dari pusat.

"Stok di gudang saat ini sekitar 4.000 ton. Itu gabungan dari SPHP yang belum tersalur dan beras hasil serapan petani local.

"Waktu penyaluran beras subsidi tersebut, kami belum dapat memberikan kepastian," ujarnya menambahkan.

Beras SPHP merupakan inisiatif pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras, di pasaran dengan cara menyalurkan beras bersubsidi melalui jaringan distribusi resmi.

Sementara itu, pedagang beras di Mamuju, Irfan mengungkapkan beras SPHP sudah tidak tersedia dalam waktu yang cukup lama.

Padahal, permintaan terhadap beras tersebut justru meningkat seiring dengan mendekatnya hari raya.

"Iya, SPHP sudah lama tidak kelihatan. Banyak pembeli yang mencarinya, apalagi sekarang masyarakat mulai bersiap menyambut Idul Adha," ujarnya.

Menurut Irfan, ketiadaan beras subsidi ini turut berdampak pada kenaikan harga beras di pasaran.

Ia berharap pemerintah melalui Bulog segera melakukan penyaluran kembali agar harga tetap terkendali dan tidak semakin membebani masyarakat.

Saat ini, harga beras premium mengalami kenaikan signifikan, dengan harga per kilogram mencapai Rp15.200.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved