Peredaran Oli Palsu

Service Advisor SJAM Mamuju Beri Tips Cek Oli Asli dan Oli Palsu

Sanjaya menambahkan, khusus untuk dealer resmi, mereka memastikan keaslian oli dengan mengambil stok langsung dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufactu

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Ilham Mulyawan
Andika Firdaus
PEEREDARAN OLI PALSU - Suasana di bengkel diler resmi Yamaha PT Suracojaya Abadimotor Cabang Mamuju di Jl Abd Syakur, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (26/5/2025). Khusus untuk dealer resmi, mereka memastikan keaslian oli dengan mengambil stok langsung dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang ada di Jakarta. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Peredaran dugaan oli palsu di Sulawesi Barat menjadi perhatian serius  diler resmi Yamaha PT Suracojaya Abadi Motor (SJAM) Cabang Mamuju di Jl Abd Syakur, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (26/5/2025).

Service advisor (SA) PT Suracojaya Abadimotor Cabang Mamuju, Sanjaya, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap dugaan peredaran oli palsu yang dapat merugikan konsumen dan berpotensi merusak mesin kendaraan.

"Ini sangat merugikan konsumen karena kualitas oli yang tidak sesuai standar bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin motor," ujar Sanjaya kepada wartawan Tribun-Sulbar.com.

Lebih lanjut Sanjaya menambahkan, khusus untuk dealer resmi, mereka memastikan keaslian oli dengan mengambil stok langsung dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang ada di Jakarta.

Baca juga: 50 Motor di Mamuju Tengah Bongkar Mesin Sejak Isu Oli Palsu Beredar di Sulbar, Mesin Hitam Pekat

Baca juga: 1.243 Dus Oli Diduga Palsu Disita Polisi dari Gudang di Wonomulyo Polman, Pakai Label Produk Asli

"Tentunya untuk menjamin bahwa setiap oli yang dijual kepada konsumen yakni produk asli dan berkualitas," terangnya.

Ia menjelaskan, penggunaan oli palsu dapat menyebabkan berbagai masalah pada mesin motor tersebut.

"Oli palsu tidak memiliki formula dan kandungan pelindung mesin yang diperlukan, sehingga bisa mengakibatkan sirkulasi mesin terhambat, komponen berbentuk jel ketika pembongkaran, mesin mudah panas (overheat), hingga kerusakan fatal pada mesin," ungkapnya.

Sanjaya mengungkapkan, untuk mengetahui asli atau palsu oli tersebut itu pertama dilihat dari tutup botol yang menggunakan sistem seal (rusak).

"Setelah kemasan tutup oli itu dirusak maka sudah tidak bisa digunakan lagi atau didaur ulang,"terangnya.

Selain itu, ada sobek lebel dan didalamnya ada barcode serta di situ bisa dikenali keasliannya.

"Oli palsu juga itu tidak tahan panas dan perubahannya sangat terasa ketika digunakan perjalanan jauh," terangnya.

Selanjutnya, perbedaan pada kemasan oli saat akan membeli oli motor.

"Botol kemasan oli palsu ini tentunya berbeda jika dibandingkan dengan botol kemasan oli yang asli. Botol kemasan oli yang asli akan terlihat lebih mulus dibandingkan dengan oli palsu," ujarnya.

Sanjaya mengimbau masyarakat agar selalu membeli oli resmi di tempat-tempat terpercaya seperti dealer, bengkel resmi atau toko suku cadang yang baik.

Ia juga mengingatkan agar konsumen selalu memeriksa kemasan oli, memastikan segel utuh, dan label jelas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved