Ikan Penja

Warga Pesisir Pangale Mamuju Tengah Gembira Ikan Penja Melimpah

Seorang nelayan, Amri mengatakan, berburu ikan seribu di pesisir pantai Lamba-lamba, Desa Kombiling Kecamatan Pangale dilakukan sejak subuh hingga pag

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
BERBURU PENJA - Sejumlah masyarakat berburu penja di pesisir pantai Patulana, Desa Budong-budong, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (25/5/2025). Seorang nelayan, Amri mengatakan, berburu ikan seribu di pesisir pantai Lamba-lamba, Desa Kombiling Kecamatan Pangale dilakukan sejak subuh hingga pagi tadi. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Sejumlah nelayan di Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat berkah menjelang lebaran idul adha.

Bagaimana tidak, lautan ikan seribu (penja) muncul ke pesisir pantai bak menyerang manusia.

Baca juga: Ombak Sering Rusak Perahu, Nelayan Babana Minta Pemda Mateng Buat Pemecah Ombak

Baca juga: BPBD Pasangkayu Pasang Papan Peringatan Ada Buaya di Anjungan, Mulai Sering Muncul

Namun, hal tersebut justru membawa berkah bagi nelayan di sejumlah wilayah pesisir Mamuju Tengah.

Seperti Desa Lamba-lamba (Kecamatan Pangale), Desa Babana (Kecamatan Budong-budong), Desa Budong-budong (Kecamatan Topoyo) hingga Desa Karossa (Kecamatan Karossa).

Seorang nelayan, Amri mengatakan, berburu ikan seribu di pesisir pantai Lamba-lamba, Desa Kombiling Kecamatan Pangale dilakukan sejak subuh hingga pagi tadi.

Sehingga warga dan nelayan antusias berburu ikan penja.

"Ini menjadi rezeki bagi kami nelayan dan masyarakat sekitar," ucap Amir saat ditemui di lokasi, pesisir Pantai Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Minggu (25/5/2025).

Amir juga menjelaskan, kemunculan ikan seribu atau penja memiliki waktu-waktu tertentu.

"Biasanya ikan-ikan ini muncul sebulan sekali tapi puncaknya pada bulan Maret, April dan Mei, atau tergantung pada kondisi dan musim," jelasnya.

Olehnya itu, kemunculan penja ini bagi nelayan adalah suatu keberkahan.

”Alhamdulillah, naiknya ikan penja ini seperti uang kaget dari laut bagi kami,” ucapnya.

Sehingga, dirinya berharap kondisi seperti ini terus berlangsung dan terawat selamanya.

Hal senada disampaikan Adi seorang nelayan Desa Budong-budong, Kecamatan Topoyo kepada Tribun-Sulbar.com.

Menurutnya, ikan penja kali ini melimpah.

"Baru kali ini jumlahnya banyak sekali masuk di pesisir Pantulana," ungkapnya.

Sehingga, selain dikonsumsi, dirinya juga menjual penja-penja tersebut ke pedagang.

"Saking banyaknya penja yang masuk, kami sudah jual ke pedagang dan masih banyak tersisa dan siap untuk digarami (dikeringkan)," tutupnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved