Berita Warga
Polisi dan TNI Masih Patroli di Tapalang Mamuju Antisipasi Kericuhan Lanjutan
Patroli gabungan ini tidak hanya dilakukan pada siang hari, namun juga malam hari untuk memastikan stabilitas keamanan benar-benar terjaga.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Personel Samapta Polresta Mamuju dan Koramil Tapalang Kodim 1418/Mamuju masih terus berjaga di sekitar lokasi keributan antar warga, di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, hingga Senin (25/8/2025).
Patroli bersama sebagai bentuk komitmen dalam memulihkan situasi agar tetap aman dan kondusif, TNI-Polri secara rutin melaksanakan patroli di wilayah Tapalang yang dianggap rawan.
Patroli gabungan ini tidak hanya dilakukan pada siang hari, namun juga malam hari untuk memastikan stabilitas keamanan benar-benar terjaga.
Selain patroli, personel TNI dan Polri juga aktif berdialog dengan warga setempat.
Baca juga: Tersangka Penganiayaan Anak Usia 15 Tahun di Majene Diserahkan ke Kejari, Akan Segera Diadili
Baca juga: Kepala Bapperida Sulbar Uji 10 Peserta PKA Angkatan I Dorong Bikrokrasi Adaptif dan Inovatif
Melalui komunikasi langsung, aparat mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan, menghindari provokasi, serta bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan tertib.
“Kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan rasa aman, dan memastikan situasi tetap terkendali. Dukungan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban bersama,” ujar Kasat Samapta Iptu Sirajuddin.
Hal senada juga disampaikan Babinsa Koramil 1418-02/Tapalang, Kopda Moh Asri.
Ia menegaskan bahwa TNI akan selalu mendukung upaya Polri dalam menjaga kondusifitas wilayah.
“Kami bersama-sama berupaya agar warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang. Mari kita jadikan kerukunan sebagai pondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, kasus keributan antar warga Desa Kasambang dan Kuridi di Kecamatan Tapalang terjadi sebanyak dua kali.
Pertama terjadi di Lapangan Bahagia Galung, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Selasa (12/8/2025) sore.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara tim Kasambang versus Dayangina, yang dimenangkan tim Dayangina melalui drama adu penalti.
Bentrok tek terhindarkan, usai seorang warga Kasambang diduga terpancing emosi dan berlari ke lapangan mengejar warga Kuridi.
Kemudian bentrokan kedua terjadi pada Jumat (22/8/2025) lalu.
Kasi Humas Polresta Mamuju, IPDA Herman Basir menegaskan bahwa keributan ini bukan dipicu kasus keributan sepak bola yang juga sempat melibatkan dua warga tersebut di Lapangan Bahagia, Galung Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat beberapa waktu lalu.
Herman menuturkan, keributan antar warga kali ini dipicu insiden pemukulan terhadap seorang pelajar asal Kuridi oleh pelajar asal Kasambang di SMA Negeri 1 Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Aksi pemukulan ini kemudian meluas hingga melibatkan warga lainnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.