Kericuhan Tapalang

Konflik Warga Kasambang dan Kuridi Tapalang, FKDM Sulbar Minta Aparat dan Tokoh Lokal Redam Situasi

Menurutnya, sangat penting bagi seluruh elemen untuk memastikan situasi ini tidak berkepanjangan dan tidak ada provokasi.

Editor: Nurhadi Hasbi
Nur Salim Ismail
Ketua FKDM Sulawesi Barat, Dr Nur Salim Ismail 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Bentrok antar warga dari dua desa, Kasambang dan Kuridi, di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat.

Konflik ini dipicu oleh pelajar, tapi memicu konflik antar warga dari dua kampung tersebut.

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sulbar, Dr Nur Salim Ismail, menyayangkan insiden tersebut dan meminta seluruh pihak menahan diri agar situasi tidak meluas dan berlarut-larut.

Baca juga: Ricuh Antar Kampung di Tapalang Mamuju, Warga Berlarian Bawa Parang Tombak, Polisi Ungkap Penyebab

“Saya berharap aparat keamanan benar-benar mampu mengendalikan kondisi ini agar tetap kondusif, serta tidak meluas ke konflik antar kampung berkepanjangan,” ujar Nur Salim kepada Tribun-Sulbar.com, Jumat (22/8/2025).

Ia juga mengimbau tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk aktif menenangkan warga masing-masing dan mencegah tindakan bisa memperkeruh keadaan.

“Kita butuh kepastian dari tokoh-tokoh lokal bahwa masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, karena hampir dipastikan dari mereka tidak ada orang lain," tambahnya.

Menurutnya, sangat penting bagi seluruh elemen untuk memastikan situasi ini tidak berkepanjangan dan tidak ada provokasi.

Kasi Humas Polresta Mamuju, IPDA Herman Basir, menjelaskan keributan tidak berkaitan dengan insiden sepak bola sempat melibatkan warga Kasambang dan Kuridi beberapa waktu lalu.

“Ini penyebabnya lain lagi. Murni karena pemukulan antar pelajar di SMA Negeri 1 Tapalang. Pelaku dan korban berasal dari dua desa berbeda, yaitu Kasambang dan Kuridi,” jelas Herman.

Untuk mencegah kericuhan susulan, aparat kepolisian telah mengerahkan personel ke lokasi kejadian dan mengambil langkah persuasif.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada aparat berwenang.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved