Ikan Penja

Mamuju Tengah Kebanjiran Ikan, Harga Rp 35 Ribu Perkilo Tembus Pasar Gorontalo dan Sulsel

Seorang nelayan, Saman (56) mengatakan, baru kali ini penja dengan jumlah banyak masuk di pesisir Pantai Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
MUSIM PENJA - Ibu-ibu pesisir saat menjemur penja di Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (28/5/2025). Seorang nelayan, Saman (56) mengatakan, baru kali ini penja dengan jumlah banyak masuk di pesisir Pantai Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Saat ini, musim ikan seribu (penja) di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) melimpah.

Hampir seluruh daerah pesisir di Mateng ketiban rejeki penja.

Baca juga: Bupati Polman Setujui Rp 2 Miliar untuk Beli Mobil Dinas Baru Pimpinan DPRD

Baca juga: Pedagangan di Pasar Smart Pasangkayu Sayangkan Harga Penja Turun Drastis Saat Musim Penja

Utamanya, pesisir Desa Lamba-lamba, Kombiling, Patulana hingga Karossa.

Seorang nelayan, Saman (56) mengatakan, baru kali ini penja dengan jumlah banyak masuk di pesisir Pantai Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale.

Bahkan di hari pertama berburu saja, ratusan termos penja berhasil ditangkap para nelayan.

"Alhamdulillah, penja masuk sangat banyak dan sangat menguntungkan bagi kami," ucapnya saat ditemui di pesisir Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Mateng, Rabu (28/5/2025).

Ia menjelaskan, dalam kurun waktu lima hari terakhir, dirinya sudah mengumpulkan 400 termos isi 25 liter.

"Satu termos penja basah harganya Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu," jelasnya.

Sementara, penja kering dari nelayan di jual ke pedagang dengan harga Rp 20 ribu - Rp25 ribu perkilogram.

Di tempat berbeda, Evi seorang pedagang penja mengatakan, penja-penja tersebut dijual hingga luar daerah.

"Jadi pasarannya, bukan hanya lingkup pasar Mamuju Tengah tetapi sudah di ekspor ke luar daerah utamanya Provinsi Sulawesi Selatan, Gorontalo bahkan Kalimantan," jelasnya.

Ia menjelaskan, harga penja kering di nelayan Rp 25 ribu perkilogram, sehingga dirinya menjual Rp30 ribu - Rp 35 ribu perkilogram.

Sementara harga penja basah Rp 15 ribu perkilogram di nelayan sehingga dirinya menjual Rp20 ribu - Rp25 ribu perkilogram.

Adapun menurutnya, hasil olahan penja yaitu beragam jenis lauk pauk mulai dimasak kuning, tumis penja goreng, hingga pepes.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved