Ia memaparkan bahwa membaca nyaring bukan hanya sekadar membacakan cerita, tetapi juga membangun ikatan emosional, memperkaya kosa kata anak, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan imajinasi.
Selanjutnya, materi ketiga bertajuk “Teori dan Praktik Baik Membaca Nyaring” dibawakan oleh Nisfu, S.Sos., M.AP., seorang pustakawan yang telah berpengalaman dalam praktik literasi komunitas.
Ia berbagi strategi praktis dalam memilih buku, intonasi suara, dan interaksi dengan anak saat membaca nyaring. Seluruh sesi pada hari pertama dimoderatori oleh Megawati Annas, SE, yang berhasil menjaga alur diskusi tetap hidup dan interaktif.
Bimtek ini akan dilanjutkan pada Jumat, 23 Mei 2025 untuk kategori orangtua murid, dan Sabtu, 24 Mei 2025 untuk peserta dari kalangan pustakawan dan pegiat literasi, dengan masing-masing kategori diikuti oleh 50 peserta. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.