Opini
Manfaat Kombinasi Terapi Rendam Kaki Air Hangat dan Relaksasi Nafas Dalam untuk Penderita Hipertensi
Penyakit hipertensi merupakan penyakit klasik dimana penyakit ini menyelinap tanpa tanda dan gejala sehingga kemudian seperti bom atom yang meledak.
Padahal, penelitian sudah menemukan banyak sekali tindakan mandiri keperawatan yang bisa mengontrol tekanan darah penderita hipertensi supaya tensi tetap stabil.
Salah satu terapi Tindakan mandiri keperawatan yang efektif menurunkan tekanan darah tinggi adalah terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam.
Penelitian yang sudah dilakukan oleh Dosen dari prodi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang Prima Trisna Aji tersebut telah efektif menurunkan tekanan darah tinggi dalam waktu yang singkat.
Dimana dalam penelitian tersebut ketika dilakukan terapi selama 10 – 15 menit berhasil menurunkan tekanan darah sebesar 15 – 20 mmHg. Selain itu terapi mandiri keperawatan tersebut sangat aman serta tidak menimbulkan efek samping pada penderita Hipertensi.
Prosedur terapi ini sengaja diciptakan karena setiap penderita Hipertensi sangat mudah dan mudah untuk mempersiapkan alat tersebut, selain itu peralatan untuk terapi ini tersedia disetiap rumah.
Peralatan yang dipersiapkan antara lain : Tensi, Handuk 2 buah, Baskom, air hangat bersuhu 32 – 25 ‘C dan washlap.
Prosedur yang dilakukan pertama adalah melakukan briefing mengajarkan penderita Hipertensi tentang terapi kemudian melakukan tensi tekanan darah yang berfungsi untuk melakukan evaluasi tensi.
Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan telapak kaki hingga sampai mata kaki menggunakan washlap yang dibasuh dengan air hangat, hal ini bertujuan supaya pada telapak kaki tidak kaget ketika dilakukan rendam kaki air hangat.
Kita ketahui bahwa telapak kaki mempunyai saraf yang terhubung diseluruh organ dalam tubuh manusia seperti yang sudah dijelaskan pada Penelitian titik akupuntur di China daratan.
Kemudian selanjutnya kaki pasien direndam ke Waskom yang sudah terisi air hangat dengan suhu 32 – 35 ‘C setinggi mata kaki, selanjutnya waskom ditutup menggunakan handuk dimana hal ini bertujuan supaya untuk menjaga kestabilan suhu hingga sampai 15 menit ke depan. Kemudian pasien diajarkan untuk relaksasi nafas dalam terus menerus selama 10 – 15 menit.
Kemudian setelah 10 – 15 menit, kaki pasien diangkat serta dibersihkan sampai kering dengan handuk. Hal ini bertujuan supaya pada kaki pasien tidak dihinggapi oleh jamur yang sering menyerang area kaki karena faktor kelembapan.
Kemudian diakhir dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter bertujuan untuk mengetahui penurunan tensi. Tindakan ini akan mendapatkan hasil yang maksimal setelah dilakukan setiap pagi hari selama seminggu berturut – turut.
Kenapa dilakukan pada pagi hari? Menurut Penelitian dari Prima Trisna Aji (2017) bahwa ketika pagi hari pada saraf area telapak kaki masih memiliki kepekaan yang tinggi dalam menerima stressor terapi daripada waktu sore haru ataupun pada malam hari.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Dosen prodi Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang Prima Trisna Aji menunjukkan bahwa setelah dilakukan terapi tersebut secara baik dan benar, setiap penderita hipertensi secara signifikan mengalami penurunan tensi sebesar 15 – 20 mmHg.
Adapun apabila terjadi kurang maksimalnya dalam penurunan tensi diakibatkan karena suhu air yang tidak pas, kurang rapatnya dalam menutup handuk pada Waskom dan tidak tepat waktu dalam merendam kaki dengan air hangat. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah ketepatan dalam pelaksanaan terapi relaksasi nafas dalam selama 10 – 15 menit pelaksanaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.